BEFORE I DIE, I WANT TO BE WITH YOU

Published Juni 21, 2013 by kyuyoungknight

Before I die

Title                         :  Before I Die, I Want to be With You

Author                   : Dian ( @ChoDihyun )

Main cast               : Choi Sooyoung, Cho Kyuhyun

Genre                       : Sad, Angst

Rating                    : G

Lenght                     : OneShot

NB                          : NO SIDERS!!!!!

 

 

Annyeong~ Author ChoDihyun comeback!! Mian, baru update FF sekarang. Soalnya mimin fokus UKK 😀

Mimin senang banget, nilai ujian mimin tinggi-tinggi. Saking senangnya mimin bikin FF yang bergenre sad -_- Harusnya kan bikin yang happy, romance gitu. Tapi, semoga FF yang ini kalian suka yaaa~~

 

Cap cusssssss….

 

June 11, 2012

 

Seorang wanita menyesap gelas kertas yang berisi kopi yang dibelinya disebuah cafe. Gadis itu menyesap kopinya terburu-buru saat melihat bus berwarna hijau telah mendekat ke halte yang sedang ditempat gadis itu. Kerumunan orang-orang mulai berdesakan masuk kedalam pintu yang hanya mencukupi 2 orang sekaligus masuk kedalamnya. Gadis berambut panjang itu berdesak-desakan dengan orang yang juga terburu-buru memasuki bus. Tubuhnya terlempar kebelakang saat seseorang bertubuh lebih besar memaksa masuk. Gadis itu terlihat panik saat pintu bus tertutup.

“ahjussi aku belum naik!!” teriak gadis itu sambil menggedor-gedor pintu bus.

“maaf, bus sudah penuh” sedetik setelah itu bus tersebut melaju dengan cepat, menyisakan debu yang tercipta dari gesekan ban dan aspal dari bus tersebut. Wanita itu menghentak-hentakkan kakinya kesal dan duduk kembali di halte menunggu bus selanjutnya datang.

Gadis itu sama sekali tidak menyadari bahwa ada seseorang yang memandangi gadis itu dengan tersenyum geli. Laki-laki itu terus memandangi gadis itu intens dari ujung kepala hingga ujung kaki. Rambutnya panjang berwarna coklat, kulit bersih, tinggi, wajahnya cantik bahkan pria itu sangat tau bahwa wanita itu tidak mengenakan make up apapun. Seluruh penilaian pria itu hilang saat tiba-tiba saja mata gadis itu menatap tepat di manik matanya.

“apa yang kau lihat ?” sekali lagi pria itu tersenyum. Bahkan suara gadis itu terdengar sangat menenangkan ditelinganya.

“apalagi .. aku melihatmu”

“cih! tidak tau malu” gumam gadis itu, beranggapan bahwa pria itu tidak mendengar, tapi ternyata tidak. Suara gadis itu terlalu indah untuk diabaikan dan tidak didengar.

“siapa namamu?” kata pria itu masih dengan menatap kearah satu-satunya gadis yang berada di halte tersebut.

“dengan alasan apa aku memberitahumu”

“galak sekali, nona Sooyoung” sedetik setelah itu gadis bernama Sooyoung itu menoleh dengan cepat.

“dari mana kau tau namaku” pria itu menunjuk sebuah buku yang berada dalam genggaman Sooyoung, dan dicover tersebut terdapat nama sang pemilik. Disana tertulis ‘Choi Sooyoung’ Sooyoung menghembuskan napasnya berat saat merutuki kebodohannya menulis nama dicover buku tersebut.

 

“namaku Kyuhyun, Cho Kyuhyun” Kyuhyun memperkenalkan dirinya sendiri pada Sooyoung. Namun gadis itu tidak terlihat tertarik sama sekali dengan namanya.

“kau ingin kemana ?”

“dengar ya, Cho Kyuhyun-ssi. Aku tidak mengenalmu dan kau juga tidak mengenalku, lebih baik kita bersikap selayaknya seorang wanita bertemu pria asing, dan sebaliknya untukmu. Ara!” selang beberapa detik, bus kembali datang untuk menjemputnya. Gadis itu terburu-buru menaiki bus, karena takut bus itu akan meninggalkannya lagi. Saat gadis itu pergi menghilang bersama bus, Kyuhyun menyadari ada sesuatu yang jatuh tidak jauh dari tempatnya duduk. Secarik kertas brosur.

“Korea University” Kyuhyun mengeja nama universitas yang berada dibrosur yang pasti adalah milik gadis bernama Sooyoung tadi. Kyuhyun tersenyum.

“gadis itu mudah sekali ditebak”

 

******

 

“dari mana saja kau ?” tanya seorang wanita paruh baya dengan raut wajah khawatir bercampur senang melihat wajah anak laki-lakinya lagi. Kyuhyun tersenyum pada eommanya.

“menikmati sisa hidup” Kyuhyun berjalan menuju ruang makan dan mengambil satu buah roti diatas meja lalu melahapnya. Kyuhyun tau ibunya sedang mengikutinya dari belakang, Kyuhyun berbalik dan langsung memeluk tubuh eommannya yang lebih kecil darinya.

“aaahh, rasanya nyaman. Apa aku bisa melakukan ini setiap hari ?” eommanya memukul punggung anaknya pelan lalu berkata.

“tentu saja, kau ini bodoh atau apa sih” terdengar suara isakan pelan dari sela-sela suara ibunya. Kyuhyun tersenyum dan semakin menenggelamkan kepalanya dibahu eommanya. Apakah dia bisa merasakan kenyamanan ini setiap harinya ?

******

 

June 13, 2012

 

Sooyoung berjalan menuju halte bus didekat apartmentnya. Dia melangkah gontai seperti tidak berniat sama sekali untuk menyusuri kota Seoul hari ini. Hari ini tidak ada jam kuliah, dan itu berarti hari ini dia bebas. Dia merasa sangat bosan berada dirumah karna eommanya selalu meneriakinya untuk merubah kebiasaan buruknya yang hanya bermalas-malasan diatas tempat tidur dengan laptop dipangkuannya. Itu adalah kegiatan favoritenya.

Sooyoung mengayunkan tas tangannya yang berwarna cream tinggi-tinggi. Menimbang-nimbang apakah dia akan ketoko kaset games hari ini ? Tapi kemarin dia baru saja membeli sebuah kaset games terbaru dan itu cukup menguras uang di ATM nya. Dia tidak punya uang banyak sekarang. lalu fikiran jahanamnya kali ini terlintas pada sebuah toko buku. Oh, terkutuklah dia. Dia pecinta novel, lebih tepatnya penggila novel. Apa kali ini dia bisa menahan godaan dari buku-buku dengan sampul warna-warni yang sangat menarik dalam penglihatannya itu. baiklah. Kali ini toko buku saja, fikir Sooyoung.

 

Disinilah dia, berada disebuah gedung yang menyajikan banyak buku didalamnya. Rak-rak tinggi menjadi pemandangan paling indah ditoko ini. Langkah Sooyoung berhenti tepat didepan rak dengan tulisan ‘Novel Fantasi’. Kali ini apalagi ? Vampire lagi ? Selera gadis ini benar-benar aneh. Dia sangat mencintai dunia vampire yang dikarang dengan baik oleh sang author. Rumah mewah yang didominasi dengan kaca yang memperlihatkan isi rumah tersebut jika dilihat dari luar adalah rumah impiannya sekarang. ini semua berkat Stephanie Meyer yang meracuni otak Sooyoung dengan rumah mewah milik keluarga Cullen.

 

Kegiatan mengkhayalnya kini tmbul lagi, tapi tidak bertahan lama karna ada seseorang yang memanggil namanya dengan nada ragu. Sooyoung menoleh dan sangat terkejut melihat siapa yang memanggilnya. Bukankah pria itu pria yang ditemuinya dihalte bus kemarin ? siapa namanya ? Cho siapa ? Ah, dia memang bukan pengingat nama yang baik.

 

“masih mengenaliku ?” ucapnya meyakinkan Sooyoung. Sooyoung tidak perduli, dia kembali menatap rak novel dihadapannya dan memilih novel yang akan dia beli.

“yak! kau masih mengenalku tidak” Sooyoung menoleh saat suara Kyuhyun menggema didekat mereka karna keadaan ditoko ini cukup sepi.

 

“pabo! Kau ini ribut sekali”

“siapa suruh kau pura-pura tidak mengenalku”

“aku tidak bilang aku tidak mengenalmu”

 

Kyuhyun tersenyum melihat tingkah Sooyoung. Sedikit cuek. Membuat Kyuhyun tanpa sadar bernapas lega karna mengetahui kenyataan bahwa gadis itu tidak terlalu mudah untuk didekati pria manapun yang mencoba untuk mendekatinya.

Lelaki mana yang tidak akan tergoda dengan kecantikannya. Gadis ini cantik. Kata cantik sebetulnya relatif, tapi ketika melihat wajah gadis ini pasti akan terlintas kata cantik tanpa sebuah alasan. Dia memiliki dahi yang indah, sesuai dengan tipe ideal Kyuhyun. Jadi tidak sulit untuk menyukai gadis itu.

“mau kopi ?”

 

******

 

“jadi .. kau suka membaca ?” Sooyoung dan Kyuhyun telah duduk berhadapan di sebuah cafe pinggir jalan yang cukup ramai. Entah kenapa Sooyoung tidak menolak sama sekali saat lelaki ini menyebutkan kata kopi. Entahlah, Sooyoung tidak begitu menyukai kopi, dia hanya menyukai bau harum yang menguar dari cairan hitam itu.

“sedikit” ucap lelaki bernama Kyuhyun itu dengan nada menggantung

“lalu untuk apa kau datang ?”

“ada sebuah pertanyaan yang selalu mempengaruhi pikiranku, jadi aku mencari tau jawaban itu dari sebuah buku”

“pertanyaan apa ?”

“itu rahasia. Hei, kau ini ternyata cerewet seperti eommaku” Kyuhyun mencibir kearah Sooyoung. Sooyoung menaruh gelas yang sedari tadi dalam genggamannya keatas meja dengan sedikit hentakan yang menimbulkan bunyi cukup nyaring. Sekali lagi Kyuhyun tersenyum melihat tingkah Sooyoung.

 

Kehadiran Sooyoung bagi Kyuhyun seperti menemukan sebuah alasan untuk mempertahankan apa yang seharusnya dia miliki dengan baik. Alasan untuk tetap menjaga kerja jantungnya agar selalu berdegup secara normal.  Dia seperti menemukan kehidupan baru didunianya yang berbeda. Namun, disaat bersamaan Kyuhyun seperti kembali dihentakkan ke bumi dan menyadari satu kenyataan pahit. Dia tidak boleh mencintai gadis itu. Apapun alasannya.

 

******

 

June 15, 2012

 

Sooyoung berlari kecil menuju halte bus tempat biasa menanti bus berwarna hijau yang akan membawanya ke kampus. Sooyoung mengumpat kesal mengingat kejadian tarik menarik kenop pintu yang terjadi antara dia dan eommanya sendiri. Hanya karna sebuah sandwich dan segelas susu yang disebut dengan sarapan. Sooyoung membenci sarapan. Entah itu kebiasaan buruk atau apa. Tapi yang jelas, sarapan itu adalah neraka bagi Sooyoung.

 

Selangkah lagi dia menginjakkan kakinya dihalte namun terhenti seketika setelah dia melihat seorang pria tengah duduk dengan tenang dikursi panjang yang tersedia dihalte tersebut. Bertanya-tanya dalam hati kenapa pria ini selalu muncul dihadapannya akhir-akhir ini. Dia sejenis setan atau apa sih yang bisa muncul dimanapun dia mau dengan tiba-tiba.

 

“kau lagi” ucap Sooyoung dengan nada enggan. Namun sepertinya Kyuhyun lebih dulu menyadari kehadiran Sooyoung. Jadi dia tidak terlalu terkejut dengan suara Sooyoung yang tiba-tiba saja menyambangi telinganya.

“terlambat lagi, huh ?” Kyuhyun melirik kearah jam tangannya.

“bukan urusanmu”

Beberapa menit tidak ada balasan apapun dari Kyuhyun. Membuat kening Sooyoung berkerut. Sooyoung menoleh kebelakang dan mendapati Kyuhyun sedang menenggak sesuatu dari sebuah botol kecil berwarna coklat yang dikeluarkannya dari dalam tas yang dipakainya.

“kau sakit ?” Sooyoung terus mengamati botol kecil yang bertulisakan Fentanyl. Nama yang cukup asing bagi Sooyoung. Sooyoung mengabaikan nama obat itu dan langsung menatap wajah Kyuhyun. Kyuhyun hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya pelan.

“sejak kapan seorang Choi Sooyoung mulai memperhatikanku” goda Kyuhyun yang langsung mendapat balasan sebuah tatapan tajam milik Sooyoung.

“cih! percaya diri sekali kau tuan Cho” Sooyoung kembali membalikkan badannya setelah sebelumnya sempat melirik sebentar kearah botol coklat kecil yang ditaruh Kyuhyun disampingnya. Sooyoung mengingat pernah melihat botol obat itu. Tapi dimana.

 

******

 

June 19, 2012

 

Seperti biasa, Sooyoung selalu menyempatkan diri ke cafe didekat halte untuk membeli sebuah kopi. Gadis ini selalu melakukan kebiasaan buruknya, dia hanya menciumi wangi kopi tersebut dan hanya menenggak kopi itu secukupnya lalu setelah itu membuangnya begitu saja. Gadis ini maniak kopi tapi tidak untuk diminum.

Cafe ini adalah cafe langganannya. Tempatnya persis disebelah halte bus biasanya dia menunggu bus yang akan mengantarnya ke kampus. Suara dentingan nyaring saat dia membuka pintu cafe membuat seseorang yang berjaga dibalik meja kasir menoleh dan memberikan salam.

“kopi” ucap Sooyoung sambil menunjukkan jari telunjuknya sebagai tanda bahwa dia hanya memerlukan satu gelas kopi. Selagi menunggu kopinya dibuat, Sooyoung mengedarkan pandangannya ke setiap sudut cafe. Tatapannya terhenti pada seorang pria yang tengah duduk di pojok ruangan yang sedang  tersenyum kearahnya sambil menggenggam gelas kopi miliknya. Pria itu lagi. Sooyoung hampir yakin kalau pria itu setan.

 

“kau selalu ada dalam pandanganku” ucap Sooyoung sinis saat dia telah berada di meja Kyuhyun. Tapi gadis itu tetap saja menarik kursi di meja Kyuhyun lalu duduk berhadapan dengan lelaki itu. Mungkin kebiasaan bertemu dengan pria ini membuat Sooyoung merasa kalau itu adalah kegiatan yang harus dilakukannya.

 

Kyuhyun mengamati gadis itu menghirup aroma didekat gelas kopi miliknya, pertanda gadis itu sedang menikmati wangi memabukkan yang terkuar dari kopi terbaik di cafe ini. Diam-diam Kyuhyun mulai mengerti gadis ini.

“kau tidak kuliah hari ini ?” tanya Kyuhyun sambil terus mengamati gadis itu. Kebiasaannya saat bertemu dengan gadis itu.

“aku sedang libur semester. Kau sendiri ?”

“aku tidak berniat melanjutkan kuliahku” jawab Kyuhyun dengan nada lirih, tapi tetap tersenyum. Sooyoung menoleh kearah Kyuhyun dengan tatapan bingung.

“wae ?”

“kalau dipikir sekali lagi, itu seperti tidak ada gunanya” Kyuhyun tersenyum sekali lagi. Kali ini senyumannya lebih lebar dari sebelumnya. Membuat pipinya menjadi naik dan membuat gumpalan bulat dibawah matanya. Tanpa sadar Sooyoung menyukai cara pria itu tersenyum. pria itu terlihat manis ketika tersenyum.

“sama seperti halnya seorang pasien yang telah divonis dokter bahwa umurnya tidak lebih dari satu bulan. Lalu Dokter selalu menyarankan agar minum obat. Seperti itu. tidak ada gunanya lagi” lanjut Kyuhyun masih dengan nada riangnya.

“memangnya kau seorang pasien yang sedang divonis mati oleh dokter. Cih, kau ini lucu sekali tuan Cho” Sooyoung mengabaikan Kyuhyun lalu kembali terfocus pada kopi miliknya. Dia kembali menyiksa penciumannya dengan wangi memabukkan yang keluar dari kopi tersebut.

 

******

 

June 23, 2012

 

Hari ini sebenarnya Sooyoung tidak berniat sama sekali untuk keluar rumah. Tapi entah sedang kerasukan apa, gadis itu selalu memikirkan pria yang hadir mengisi hari-harinya belakangan ini. Pria yang dengan seenaknya saja muncul tiba-tiba dihadapan Sooyoung. Pria yang menyebalkan tapi cukup menyenangkan. Sooyoung benar-benar menyukai cara tersenyum pria itu.

 

Sooyoung mengeratkan jaket tebal berwarna merahnya dan memasuki kedua lengannya ke saku jaket tersebut. Pagi tadi kota Seoul diguyur hujan yang cukup deras. Membuat udara hari ini menjadi sedikit tidak bersahabat. Sooyoung tidak terlalu menyukai hujan. Tapi dia cukup terkesan dengan jendela kamarnya yang berembun setelah hujan turun.

 

Sooyoung berjalan pelan menuju cafe didekat halte bus. Tidak berniat masuk, hanya memandanginya dari luar. Cafe tersebut tampak lengang. Sooyoung mengedarkan pandangannya keseluruh sudut cafe, tapi dia tidak berhasil menemukan wajah yang ia cari. Sooyoung menunduk sebentar lalu kembali melanjutkan langkahnya menuju halte bus tempatnya biasa menunggu bus yang tidak berjarak jauh dari cafe.

Sooyoung tertegun melihat halte tersebut kosong. Ia tau ini bukan jam yang tepat untuk mengunjungi halte, mengingat ini sudah siang hari, jadi sudah sewajarnya bukan halte ini kosong ? Tapi ada yang aneh. Biasanya, setiap Sooyoung pergi kemanapun, hanya berjarak beberapa detik, wajah pria itu pasti langsung muncul dihadapannya. Ini sudah hampir melewati 3 menit dia menunggu pria itu. Apa dia tidak datang hari ini ?

 

Sooyoung masih menunggu dihalte tersebut seperti orang bodoh. Menanti yang tak pasti. Wajar saja kalau pria itu tidak datang. Apa dia sedang berada dikampus ? Tapi kalau tidak salah ingat dia sudah tidak berniat kuliah lagi. Lalu apa pria itu sakit ? Pikiran Sooyoung langsung berputar ke hari kemarin saat dia melihat Kyuhyun meminum obat. Apa sakitnya menjadi parah ?

 

Dia benar-benar terlihat seperti orang bodoh. Dia mencemaskan seorang pria yang baru saja beberapa hari dia kenal. Dan ini sangat tidak wajar. Dia mencemaskan pria itu seperti sudah seharusnya seperti itu. Ah, ini gila bukan ? Jujur saja, Sooyoung bukan orang yang mudah untuk didekati, tapi Kyuhyun berhasil memporak-porandakan pikirannya hanya dalam waktu 4 hari!

 

Sooyoung masih berada dalam pikiran-pikiran negative nya tentang keadaan pria itu, saat sebuah tepukan pelan dipundak kirinya menyadarkannya. Sooyoung bahkan tidak berhasil mengedipkan matanya sekalipun saat melihat siapa yang kini sedang tersenyum kearahnya dan duduk disampingnya.

 

“menungguku, huh ?” Kyuhyun menatap tepat ke manik mata Sooyoung. Lalu menunjukkan senyum separo nya. Senyum favorite Sooyoung. Inilah yang dia nantikan. Cara pria itu tersenyum. Dia menyukainya. Tanpa sadar Sooyoung menghembuskan napas lega setelah melihat Kyuhyun.

“pabo, kau berniat menungguku sampai kapan ? Ada satu tempat yang lupa kau datangi untuk mencariku” ucap Kyuhyun lagi. Sooyoung masih terdiam. Dia masih terlalu syok melihat Kyuhyun yang datang dengan tiba-tiba. Sebenarnya ini sudah sering dilakukan Kyuhyun. tapi tetap saja Sooyoung masih membutuhkan waktu untuk menyadarkan dirinya sendiri setelah melihat wajah mempesona milik Kyuhyun.

 

“eodiga ?” tanya Sooyoung dengan suara pelan. Bahkan hampir berbisik.

“toko buku. Apa kau lupa ? Kita pernah bertemu ditempat itu, bukan ? udara sangat dingin, dan kau malah menunggu seperti orang bodoh disini” Sooyoung melihatnya lagi. Senyum nya. Kali ini tidak melihat kearah Sooyoung. Pandangannya tertuju pada … Entahlah, yang jelas dia tidak menoleh kearah Sooyoung. Sooyoung menyadari ada sesuatu yang aneh dengan pria ini. Wajahnya terlihat pucat. Apa dia masih sakit ?

“wajahmu pucat. Kau sakit ?” mendengar pertanyaan Sooyoung, tubuh Kyuhyun terlihat menegang. Seperti terkejut, mungkin ? Namun dia berhasil menanganinya, dia mencoba membuat suasana menjadi normal kembali walaupun Sooyoung tau itu adalah palsu. Tubuhnya masih menegang.

“ani, hanya lelah menunggumu berjam-jam di toko buku. Kau ini kenapa bodoh sekali sih, yang seperti itu saja tid…” Sooyoung menoleh saat tiba-tiba saja Kyuhyun menghentikan ucapannya. Sooyoung melihat Kyuhyun memegangi dadanya.

“wae ?  Kau sakit kan ? Sudah ke rumah sakit ?”

“ini gejala kalau aku terlalu lelah. Dibawa tidur juga akan normal kembali” Sooyoung pura-pura tidak acuh dan melempar pandangan kearah lain. Tapi dari ekor matanya, Sooyoung masih memperhatikan Kyuhyun. Dan sekali lagi Sooyoung memergoki Kyuhyun mengkonsumsi obat yang sama.

 

******

 

June 26, 2012

 

Sooyoung sedikit menimbang-nimbang untuk memasuki gedung serba putih ini. apa dia benar-benar akan masuk dan menanyakan hal yang membuat pikirannya terbebani akhir-akhir ini ? Sooyoung memutuskan untuk masuk kerumah sakit tempat appa nya bekerja ini.

“ada apa mencariku ?” kini Sooyoung sudah berada didalam ruangan appanya. Appa masih mengenakan baju serba putih milik dokter. Wajahnya lelah namun tetap tersenyum saat anak gadisnya datang menemuinya.

“appa, boleh aku bertanya ?”

“apa saja” jawab appa sambil menganggukkan kepalanya.

“apa kau tau obat Fentanyl untuk apa ?”

“fentanyl ? Ada apa kau menanyakan itu ? Terjadi sesuatu padamu ?” appa mengerutkan keningnya dan menatap curiga anaknya. Sooyoung dengan cepat menggelengkan kepalanya mantap.

“aniya, ini tentang temanku appa. Aku melihatnya mengkonsumsi obat itu beberapa kali. Jadi .. kau tau itu obat apa ?”

“tentu saja. Itu obat penahan rasa sakit yang biasa digunakan oleh penderita penyakit parah. Seperti kanker dan sejenisnya. Temanmu menderita penyakit parah ? Anjurkan untuk kerumah sakit segera”

 

Deg!

 

Jantung Sooyoung terasa sakit, paru-parunya berhenti bekerja selama beberapa detik. Apa … Apa yang baru saja dikatakan appa ? Penderita penyakit parah ? Kalau begitu .. Kyuhyun ..

 

Mata Sooyoung terasa perih dan panas. Dia tersenyum miris mendengar jawaban yang diberikan appanya. Otaknya langsung memikirkan Kyuhyun. Penyakit apa yang diderita Kyuhyun ? Dia terlihat sehat. Tidak, akhir-akhir ini tidak, wajahnya selalu terlihat pucat. Apa penyakitnya semakin memburuk ?

 

******

 

June 27, 2012

 

Kyuhyun berjalan dengan sedikit gontai sambil memegangi bagian dadanya yang terasa nyeri. Keadaannya setiap hari semakin memburuk. Dia berhenti mengkonsumsi obat sejak satu bulan yang lalu, yang dia konsumsi hanya obat penahan rasa sakit jika paru-parunya mulai terasa sakit. Paru-parunya bocor, kata dokter ini sudah tidak bisa ditangani lagi. Paru-parunya semakin lama akan semakin lemah dan tidak bisa digunakan lagi. dokter hanya memberi obat untuk memperlambat melebarnya lubang diparu-parunya, bukan untuk menyembuhkannya. Jadi Kyuhyun berpikir tidak ada gunanya juga dia memperlambat kematiannya dan hanya menyiksa tubuhnya. Jadi dia berhenti mengkonsumsi obat.

 

Seperti biasa, Kyuhyun berjalan menuju halte bus tempat biasa dia bertemu dengan wanita yang memberinya alasan untuk tetap bertahan hidup selama beberapa hari. Kyuhyun sedikit tertegun melihat wanita itu sudah duduk dikursi panjang yang tersedia dihalte bus. Gadis itu menoleh saat menyadari kedatangan Kyuhyun.

“kali ini kau yang terlambat tuan Cho” wanita bernama Sooyoung itu berbicara pada Kyuhyun, ucapannya terdengar seperti candaan, tapi tidak ada senyuman sama sekali dibibirnya.

“hanya satu kali. Kau datang lebih awal dariku hanya satu kali” Kyuhyun mendekat kearah Sooyoung, dan duduk disebelah Sooyoung. Beberapa menit tidak ada percakapan sama sekali. Mereka terdiam. Kyuhyun sesekali melirik kearah Sooyoung. Menatap wajah gadis itu penuh minat. Seakan mengisi penuh memory diotaknya dengan wajah gadis itu. Sebagai persiapan jika suatu hari nanti dia tidak bisa datang menemui gadis ini lagi.

“kau percaya takdir ?” ucap Sooyoung akhirnya memecahkan keheningan diantara mereka. Kyuhyun menoleh kearah Sooyoung. Sebenarnya tidak bisa disebut dengan menoleh juga. Kyuhyun hanya menggerakan kepalanya sedikit kearah Sooyoung. Pandangannya tetap kedepan.

 

“aku membenci takdir” jawab Kyuhyun dengan nada penuh penekanan disetiap perkataannya. Sooyoung dengan cepat menoleh kearah Kyuhyun setelah mendengar jawabannya.

“wae ?”

“aku rasa takdirlah yang mengubah segalanya. Segalanya dalam hidupku. Semua yang telah kuperhitungkan baik-baik dalam kehidupanku tiba-tiba saja berubah karna takdir. Takdirlah yang membuatku tersiksa” kata-kata terakhir Kyuhyun memang cukup pelan, bahkan sangat pelan. Tapi Sooyoung masih bisa mendengarnya. Entah sejak kapan pandangan Sooyoung menjadi kabur karna airmata yang telah menggenang dipelupuknya.

“aku percaya pada takdir” kali ini Kyuhyun yang menoleh kearah Sooyoung. Lalu pria itu tersenyum sinis.

“wae ?”

“karna takdirlah yang mempertemukan kita. Aku tidak percaya dengan kebetulan. Tidak ada kebetulan yang tiba-tiba saja menjadi sangat nyata” Kyuhyun tertegun mendengar jawaban Sooyoung. Kyuhyun menundukkan kepalanya menatap jari-jarinya yang saling bertautan satu sama lain.

“kita harus bertemu lagi” Suara Sooyoung terdengar sangat meledak-ledak. Sooyoung menarik tangan Kyuhyun dan menggenggam nya ringan. Kyuhyun terdiam dengan apa yang dilakukan Sooyoung.

“setiap hari harus seperti ini. Hari ini, besok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan. Kita harus tetap bertemu disini, di kedai kopi, atau di toko buku. Kita harus selalu bertemu. aratchi ?” Kyuhyun merasa ada yang aneh dengan sikap Sooyoung hari ini. Kyuhyun menggelengkan kepalanya pelan.

“aku tidak yakin. Sebaiknya kita jalani dulu, sejauh apa kita bisa bertahan seperti ini. Sampai kapan kita bisa bertemu seperti hari ini”

“tidak! Kau harus selalu disini bersamaku. Aku tidak mengizinkanmu pergi kemanapun. Aku akan membencimu jika kau meninggalkanku. Apapun alasannya!” Kyuhyun tersenyum miris mendengar ucapan Sooyoung. Pandangannya sempat turun ke tangan mereka yang saling bertautan. Lalu kembali lagi kewajah Sooyoung.

“walaupun takdir yang memisahkan ? Kau baru saja mengatakan kau percaya pada takdir”

Sooyoung terdiam mendengar ucapan Kyuhyun. Dia benar. Dia melupakan kata takdir. Sejak kapan kata takdir mulai terdengar menyebalkan ditelinga Sooyoung. Kedengarannya memang konyol, tapi Sooyoung jatuh cinta pada Kyuhyun. Pria yang tanpa sengaja ditemuinya dihalte beberapa waktu lalu. Dan kini dia dihadapkan kenyataan bahwa Kyuhyun tidak bisa berada disampingnya lebih lama lagi. Kenapa Tuhan hanya memberi waktu yang singkat untuk pertemuannya dengan Kyuhyun ?

“takdirlah yang akan memisahkan kita nantinya. Itu sebabnya aku membenci takdir. Takdir yang membuat kita mengucapkan selamat tinggal”

“aku tidak perduli! Aku hanya ingin kau tetap berada disampingku. Tidak perduli seberapa lama itu akan terjadi”

“baiklah, kita akan bertemu lagi besok. Disini.”

 

******

 

June 28, 2012

 

Sudah hampir 35 menit Sooyoung menunggu dihalte bus. Seperti janji Kyuhyun kemarin. mereka akan bertemu lagi hari ini. Sooyoung sengaja datang lebih awal. Entahlah, dia hanya ingin melihat Kyuhyun lebih cepat hari ini.

Sooyoung sedang sibuk mengayunkan kakinya yang menggantung seperti anak kecil sampai tiba-tiba handphonenya berbunyi. Nama appa langsung tertera dilayar handphone milik Sooyoung. Sooyoung tersenyum lalu mengangkatnya.

“ne, appa”

“ ……”

“m .. mworago ?”

 

Sedetik setelah itu Sooyoung berlari sekuat tenanga mencegat satu taksi yang berseliweran dihadapannya. Matanya menumpahkan cairan bening yang dijaganya selama ini agar tidak keluar. Matanya memanas, jantungnya berdegup lebih cepat dari biasanya dan itu cukup membuatnya terasa sakit. Dia masih ingat dengan jelas apa yang dikatakan appanya barusan.

Sooyoung~ah, apa kau memiliki teman bernama Kyuhyun ? Dia bermarga Cho. Datanglah kerumah sakit segera. Dia kehilangan kesadarannya saat datang kesini.

 

“ahjussi, tolong lebih cepat” ucap Sooyoung disela-sela tangisannya pada supir taksi. Sooyoung ingin bertemu dan memaki Kyuhyun. Pria itu sudah berjanji untuk bertemu lagi hari ini. Tapi dia tidak menepatinya dan malah pergi kerumah sakit.

Tidak berapa lama, Sooyoung sampai dirumah sakit. Sooyoung berlari kencang menembus beberapa pintu depan rumah sakit, menaiki eskalator karna menunggu lift membuang banyak watu. Yang kini dicarinya adalah ruan gawat darurat.

“Sooyoung” terdengar suara berat yang sudah sangat familliar bagi Sooyoung. Sooyoung menghampiri appa nya yang baru saja keluar dari kamar pasien. Masih lengkap dengan jubah putih khas dokter.

“appa dimana Kyuhyun ?” Sooyoung bertanya dengan nada panik dan terkesan buru-buru. Appa tersenyum melihat tingkah anaknya. Appa merangkul bahu Sooyoung dan mengajaknya berjalan kearah berlawanan menuju ruang gawat darurat dimana Kyuhyun berada.

“appa kita mau kemana ? Aku ingin melihat Kyuhyun” suara Sooyoung terdengar sedikit bergetar. Sekali lagi appa tersenyum namun tidak menjelaskan. Langkah mereka berhenti tepat didepan pintu kamar bernomor 201.

“masuklah dulu. Kyuhyun sedang dalam pemeriksaan, tidak boleh ada yang masuk keruang gawat darurat” Sooyoung masih menatap appanya bingung. Lalu untuk apa dia membawanya keruangan ini ?

“ini ruangannya. Tempat tinggal Kyuhyun sejak satu bulan yang lalu” Sooyoung menutup mulutnya dengan sebelah tangan. Matanya kembali mengeluarkan cairan bening.

“masuklah” appa membukakan pintu ruangan tempat Kyuhyun dirawat dulu. Ruangan itu tampak sepi sekarang, karna sang penghuni sedang pindah tempat. Sooyoung berjalan gontai memasuki ruangan Kyuhyun yang berwarna serba biru muda. Sooyoung membaca papan biodata yang terdapat disisi bawah ranjang ruangan ini. Pneumothorax. Sooyoung kembali meneteskan airmatanya melihat nama penyakit yang diderita Kyuhyun.

 

Sooyoung terduduk lemas disisi ranjang, menunduk menatap rok hitam yang sedang dipakainya perlahan membasah namun hanya disatu titik. Dan Sooyoung baru tersadar kalau air yang membasahi rok hitamnya itu adalah airmatanya sendiri. Sooyoung tidak berniat menghapus airmatanya sama sekali. Izinkan dia melanggar janjinya untuk menjadi kuat dan tidak pernah menangis. Hanya sekali ini saja, izinkan dia menangis.

Sooyoung tidak pernah tau dimana Kyuhyun tinggal. Dan ternyata disinilah dia tinggal. Dirumah sakit dengan puluhan selang yang menghiasi tubuhnya. Otak Sooyoung kembali memutar masa-masa pertemuan pertamanya dengan Kyuhyun. Di halte tempatnya biasa menunggu bis. Terkadang di Cafe atau di toko buku. Sooyoung meremas jarinya kuat-kuat hingga buku-buku kukunya memutih.

Saat Sooyoung melempar pandangan keseluruh sudut ruangan ini, pandangan Sooyoung terhenti pada sebuah amplop coklat yang berukuran cukup besar namun tidak terlalu besar. Sooyoung meraih amplop tersebut dan membukanya lalu mengeluarkan isinya. Hanya beberapa kertas yang sudah lusuh, banyak kerutan dikertas itu sebagai tanda bahwa kertas itu pernah diremas dan hampir dibuang namun kembali diambil oleh pemiliknya. Sooyoung mulai membaca kertas tersebut satu persatu.

 

Hari ini aku bertemu seorang gadis. Cukup unik, dia membuatku terkesan dengan mata coklat miliknya. Dan hari itu juga aku mengetahui namanya. Sooyoung .. Choi Sooyoung.

 

Seperti biasa, suster mengizinkanku keluar dari gedung rumah sakit untuk berjemur. Namun aku selalu berhasil kabur. Demi melihat wanita itu lagi.

 

Aku mulai memahami gadis itu. Dia tidak terlalu suka kopi namun dia menyukai baunya, dia selalu datang terlambat ke halte, dan dia juga suka membaca novel fantasy. Dan aku bertemu hari ini dengannya di toko buku. Saat aku mencari tau tentang Pneumothorax dari buku yang tersedia ditoko buku tersebut.

 

Otak Sooyoung kembali ke masa dia bertemu dengan Kyuhyun ditoko buku. Saat Sooyoung mengatakan untuk apa dia datang ketoko buku, dia hanya menjawab ‘ada sebuah pertanyaan yang selalu mempengaruhi pikiranku, jadi aku mencari tau jawaban itu dari sebuah buku’. Jadi ini pertanyaannya ? Tentang penyakitnya sendiri ?

 

Aku benar-benar merindukan eomma. Apa aku terlihat seperti seorang gadis karna menulis kisah keseharianku dikertas ini ? Aku terlihat sangat memalukan. Aku tidak bisa keluar rumah sakit hari ini. ini tanggal genap. Aku diizinkan keluar rumah sakit hanya pada tanggal ganjil. Sungguh membosankan.

 

Sooyoung kembali tertegun, berusaha mengingat setiap tanggal pertemuan mereka. 11, 13, 15, 19, 23, dan 27. Sooyoung menutup mulutnya dengan sebelah tangan. Satu lagi kejadian yang tidak diketahuinya. Sooyoung merasa seperti orang bodoh sekarang.

 Aku berdebat masalah takdir dengannya. Takdir. Aku membenci kata itu. Aku berada ditempat seperti ini karna takdir telah menggariskan perjalan hidupku ke tempat seperti ini. kondisiku melemah setiap harinya. Hari ini aku diberitahu bahwa paru-paruku dalam keadaan mengenaskan. Tapi aku tetap ingin menemuinya. Gadis yang menjadi satu-satunya alasan untukku bertahan hidup setidaknya dalam hitungan hari.

 

Aku masih ingin menemuinya. Hari ini, esok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan, dan begitu hingga seterusnya. Tapi sampai sejauh apa aku bisa bertahan ? Apa esok aku masih hidup ? Apa aku masih bisa bertahan melewati hari ini hingga pergantian hari dipukul 00.00 nanti ? ini tulisan terakhirku. Aku memutuskan untuk berhenti menulis cerita cengeng tentang hidupku. Aku akan membuang kertas ini. Ya, aku akan membuangnya

 

Kertas terakhir yang dibaca Sooyoung cukup membuat Sooyoung berderai airmata. Sooyoung menutup wajahnya dengan kedua lengannya. Sedangkan kertas yang dibacanya tadi jatuh berserakan. Suara isakan Sooyoung semakin lama semakin kencang. Sampai-sampai suara pintu terbuka Sooyoung tidak mendengarnya.

 

Appa memeluk tubuh Sooyoung yang bergetar hebat. Tangisannya pecah dalam pelukan appanya.

“appa .. sembuhkan dia .. biarkan dia hidup” ucap Sooyoung disela-sela tangisannya. Appa Sooyoung mengusap lembut punggung Sooyoung tanpa memberi jawaban atas permohonan Sooyoung barusan.

“kau mau menemuinya ? aku bisa membuat pengecualian untukmu”

 

******

 

Sooyoung berdiri kaku didepan tubuh Kyuhyun yang tidak bergerak sama sekali. Matanya masih terpejam seakan dia sedang mimpi indah dialam bawah sadarnya. Sooyoung melihat banyak sekali selang yang menghubungkan tubuh Kyuhyun ke semua mesin dan peralatan yang berada disekitar ranjang. Sooyoung mengamati mesin-mesin yang awam baginya. Yang dia mengerti hanya satu buah mesin saja. Mesin yang menunjukkan detak jantung Kyuhyun. Monitor itu masih menampilkan garis tidak teratur, pertanda jantung Kyuhyun masih berfungsi. Dia hidup, dia masih hidup.

 

Pandangannya kini beralih lagi ke arah Kyuhyun. Sooyoung mendekati Kyuhyun dan duduk disebelah ranjang Kyuhyun. Sooyoung mengamati wajah Kyuhyun dengan intens. Airmatanya hampir jatuh saat mencoba membangunkan Kyuhyun dengan menggoyangkan tubuhnya pelan, namun matanya tetap terpejam. Tidak ada reaksi sama sekali.

“kau pembohong” ucapan pembuka dari mulut Sooyoung membuat airmatanya berhasil jatuh.

“kau sudah janji padaku untuk bertemu denganku hari ini. Tapi kau malah tidur disini. Ayo bangun, kita harus memesan kopi pertama kita hari ini. Dan aku tidak ingin terlambat mendapat bus”

Sooyoung menundukkan kepalanya sejenak lalu mengusap pipinya lembut untuk menghilangakan cairan bening yang berhasil diluncurkan oleh matanya sendiri. Sooyoung kembali mengangkat wajahnya lalu tersenyum miris.

 

“bahkan saat kau mengenakan masker oksigen seperti ini, kau masih terlihat tampan” mata Sooyoung masih terasa perih, kali ini Sooyoung benar-benar ingin berhenti menangis. Setidaknya dihadapan Kyuhyun, dia tidak ingin menangis.

“tadi aku mendatangi ruanganmu. Dan aku membaca tulisanmu tentang kehidupanmu. Aku harap kau tidak marah padaku”

“aku selalu ingin tau dimana kau tinggal. Ternyata disini, ditempat ini”

 

Airmata yang sedari tadi ditahannya kuat-kuat akhirnya luluh juga. Airmatanya menetes membasahi pipinya lagi. Dengan cepat Sooyoung menghapus airmatanya. Dia sudah berjanji dia tidak akan menangis didepan Kyuhyun. Tapi airmatanya tidak mengikuti perintah otaknya untuk tidak menangis.

“terimakasih, karna kau menyebutku sebagai wanita satu-satunya yang menjadikan alasanmu bertahan hidup” kali ini suara isakan mulai terdengar disela-sela perkataan Sooyoung. Sooyoung meraih tangan Kyuhyun yang juga sudah ditancapkan dengan selang. Sooyoung menggenggamnya ringan.

“kau sudah berjanji padaku untuk bertemu hari ini, esok, lusa, minggu depan, bulan depan, tahun depan. Kau harus menungguku dihalte bus setiap pagi. Dan kita akan memesan kopi yang sama lagi dicafe dekat halte. Apa kau tidak merindukannya ? aku merindukanmu Cho Kyuhyun-ssi”

Sooyoung mengangkat wajahnya dan menatap wajah Kyuhyun lagi. Kali ini mata Sooyoung langsung melebar melihat apa yang terjadi. Sebelah mata Kyuhyun mengeluarkan cairan bening. Kyuhyun menangis! Dia bisa mendengar ucapan Sooyoung.

 

“kau bisa mendengarku ? Kau mendengar seluruh perkataanku ? Kalau kau menjawabnya aku berjanji aku akan memaafkanmu sekarang juga”

“kau ingat perkataanku kemarin ? Aku akan benar-benar membencimu kalau kau meninggalkanku Kyuhyun-ssi”

“tidak, aku tidak akan membencimu, aku tidak akan pernah bisa membencimu, karna aku mencintaimu. Kau dengar ? Aku mencintaimu. Jadi kumohon sadarlah. Jebal~”

 

Sedetik setelah itu, Sooyoung mendengar bunyi panjang dan datar yang membuat bulu kuduknya meremang. Sooyoung mengangkat kepalanya dan menatap layar monitor penunjuk detak jantung. Hanya ada garis lurus yang terlihat disana. Bunyi panjang dan monoton itu….

 

Sooyoung menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Sooyoung kembali menatap Kyuhyun. Wajahnya masih terlihat tenang seperti sebelumnya, tidak ada yang berubah. Sooyoung kembali menatap layar monitor yang masih menunjukkan garis lurus dan suara datar dari mesin penunjuk jantung tersebut.

 

Sooyoung masih tidak bisa berpikir apapun sampai akhirnya datang segerombolan manusia bebaju serba putih ala dokter. Tubuh Sooyoung ditarik kebelakang oleh appa nya. Sooyoung masih menatap bingung kearah Kyuhyun dan juga beberapa orang yang sedang memeriksanya sekarang. Appa yang bertugas memeriksa Kyuhyun, menggelengkan kepalanya pelan kearah rekan kerjanya lalu menatap kearah Sooyoung.

 

Mereka gagal, Kyuhyun tidak berhasil diselamatkan.

 

Appa menghampiri Sooyoung dan kembali memeluk tubuh Sooyoung. Saat tubuhnya dan tubuh appanya bersentuhan barulah Sooyoung tersadar banyak hal. Otaknya mulai bisa berpikir jernih apa yang sedang terjadi sekarang. Tangisnya pecah dalam pelukan appanya dan tubuhnya bergetar hebat.

 

Tidak, aku tidak akan membencimu, aku tidak akan pernah bisa membencimu, karna aku mencintaimu. Kau dengar ? Aku mencintaimu. Jadi kumohon, sadarlah. Jebal~

 

 

Sooyoung merasa mendengar suara. Suara yang sangat ia kenali.

 

Maafkan aku, aku tidak bisa bertemu denganmu hari ini, esok, lusa, minggu depan, bulan depan ataupun tahun depan. Kuharap perasaanku masih menyertaimu. Jangan menangis lagi~

 

Sooyoung terjatuh. Apa yang dia dengar tadi adalah suara Kyuhyun. Tangisnya semakin gempar dan pecah.

 

 

******

1 year later…

June 25, 2013

 

Lagi-lagi Sooyoung telat lagi ke halte bus. Saat baru sampai di halte, bus yang biasa mengantarnya ke kampus sudah akan berangkat. Ia langsung berlari. Sialnya, bus itu lagi-lagi penuh.

 

“aishhh.. Kenapa aku selalu begini?”

 

Sooyoung mendengus sendiri. Tiba-tiba disampingnya ada seorang namja yang menabraknya.

 

“Ah, Bus itu pergi lagi. Kalau begini, aku bisa telat”, ujar namja itu.

 

Sooyoung memperhatikan pria itu dari ujung kaki ke ujung kepala. Hanya 1 nama yang ada di otaknya dan terbenak didalam hatinya.

 

“Cho Kyuhyun-ssi,,”

 

“Nde? Aniyo~ Naneun Gui Xian imnida. Aku datang dari China”

Deg!

before i die end

END

__________________________________________

Gimana?
Wajib comment nee?? Dimana letak kesalahannya, ara?

Terus, ceritanya kira-kira dibuat AS atau Sequel gitu?

Kasih Saran, biar karya mimin makin bagus 🙂

Gomawo~~~

142 comments on “BEFORE I DIE, I WANT TO BE WITH YOU

  • Chingu, kmu harus tanggung jawab karena sudah membuatku menangis karena ffmu,
    Sebenarnya aku minta AS tapi sayang karena kyuppa udah jadi orang lain, kan gak afdol tuh kalau udah namanya beda ==”
    Jadi aku mau tunggu ff kyuyoung yg lain ajah deh.

    Fighting^^

  • Satu kata author, nyesek!

    Pneumothorax bener2 bikin kyu nggak bisa bertahan 😦
    Bukankah awalnya kyu pulang ke rumah? Itu rumah atau rumah sakit? Semakin sedih lagi.

    (╥﹏╥) kasihan soo, dia tau nya udah belakangan.

    Jinjja! Ceritanya keren dan daebak! Nan johaeyo 🙂

  • uwaaa, nangis bombay deh gara2 baca ff’a author, aku ga terima, author harus tanggung jawab!! harus ada AS thor!! >,<
    sumpah, nyesek bgt, feelnya dpt bgt thor, author DAEBAK!! (y)
    buat AS ya thor, jebbbaaallL,
    btw ditunggu FF kyuyoung lainnya.. HWAITING..!! 'O')9

  • Daebakk!! Langsung nyesek bacanya~ *nahan-tangis* 😦
    kyu slama ini bertahan cuman buat soo! Tpi takdir brkata laen trnyta! Poor kyuyoung~
    tp endingnya ckup bkin lega, meski soo bukan ketemu kyuhyunnya tp soo ketemu gui xian-kyu chinese version-sama aja bukan? Kekeke~
    XD

  • Oke authornya sukses bikin saya nangis T^T
    Aku suka banget sama ceritanya tp kenapa kyu harus meninggal? 😦
    Siapa pria itu ? Mirip sama kyu (emang kyu kalee-_-)
    Apa bakal ada AS nya? Ditunggu 🙂

  • Ya ampun aku bacanya ampe mau nangis loh author… Huhuhu untung ada yg mirip kyuhyun oppa yg dateng dari china..
    Entah lah author mau as atau sequel yg penting ff ini ada kelanjutannya lah kasian soo unnie

  • Annyeong ^^
    TTTTT^TTTTT sedih bgtt
    trnyata Kyu Oppa menderita penyakit
    Pnem.. bla-bla-bla *ribet namany
    Cerita ny walaupun sad bgs kok :’)
    ditunggu ff lain nya 😉
    author Hwaiting !

  • Seqeuel please ceritanya menyentuh bgt trs tiba2 ada gui xian aaa ayolah buat lg. Ini aku cuma berbagi aja berhub. Aku kul jrsan bhs. Indo, kata dimana itu dipisah krn menunjukkan letak, jd di mana, sdgkn kyk dipisah itu ga *ok nanti klo kmu kul jrsan bhs psti ngerti. Eh udh kul?haha

  • tadinya aku pikir nggak bakal nangis, soalnya menurutku ffnya nggak dpt feelnya.. Eh, tapi lama kelamaan aku nangis juga… Hehe,, terharu bacanya min,, kok end sih, padahal aku masih mau kelanjutannya lo thor

  • uuwaaaa,, ini ff mantep bgt.. Dahsyat luar biasa nangisnya chinguuu..
    Feelnya dpt,,
    buat sequel aja chingu, yg agak banyakan,, ceritain aja kalo soo ngerasa jatuh cinta lg sm kyu dlm sosok guixian.. Aaah pasti seruu..
    Ditunggu aja deh next story nya, happy ending yaa
    gomapta~aaaa

  • demi apa kyuhyunnya meninggal? nyesek sumpah!!! aku ampe nanggis bacanya T_T

    kok appanya soo tau yaa kalo sooyoung kenal sama kyuhyun yaa??

    buat AS chingu tapi jangan yg sad lagi yaa hehehe

  • nyesek thor… nyesek banget…. knapa kyu meninggal…. padahal hidupin aja…

    aku ngebayngin ini asli… soalnya kan kyu oppa emng pnya pnykit Pneumothorax… sequel thor

  • asli… bikin nangis…. permintaan soo spya bisa selalu ketemu kyu & kyu yg sama2 berharap gitu makin bikin nangis. susah dijelasinnya, pokoknya bikin tersentuh dr awal sampe akhir

  • Debak thor, sampe ikut nangis bacanya galau banget :’D, kyuhyunnya ninggalin sooyoung itu ngenak banget 😥
    Ditunggu FF yang lainnya thor 😉

  • hik hik…
    q kira yg sakit tu soo eonni,trnyta kyu ppa..
    ooo ksian kau kyu ppa..
    eh ad kyu ppa season ke dua..
    kyk’a yg ini kyu ppa asli yg evil deh…
    wkwkkw

  • yaampun sedih banget, aku sampe baca pelan-pelan, menghayati kata demi katanya, cerita yg sangat menyentuh, hebat. Gui Xian juga gapapa buat soo, hehehe.. yg peting gantengnya sm kyk kyu. lanjutin yaa author, daebak!

  • huaa… nyesek nyesekk bgt bcanya .Aku nulis ni comment ja msih sesenggukan, abiis nie ff sad bgt, feelnya jg dpet bgt 😥
    pkoknya daebak lha ..
    🙂
    AS nya donk thor ?

  • duh thor bener bener bikin sedih ini ceritanya
    sampe bikin aku hampir mau nangis u,u

    omona itu gui xian siapa thor ? orng yg mirip sama kyuhyun ?
    bikin sequelnya dong thor, yayaya ;;)

  • huwaaaaa… ff ini brhasil ngbuat ak nangis.keren bnget crita nya, mudah ditebak tapi sngt mnyentuh. daebakkkk… pling sdih waktu ngebaca part dimana soo bca tulisan kyuhyun.. feel x dpt bnget disitu

  • Aniyaaa .. Jelek jelek … Sebenernya aq ga suka sad ending,,, tp ini… Author, nyeseeeeekkkk … Kyupil-nya meninggal… #4thumbs for Author,,, daebakk ff

  • Huuaa~
    Nangis thor !! 😥
    Tanggung jawab nih !! :’o
    Nyesek bget ceritanya T_T

    Thor, minta AS donk!!
    Hrus ada !!
    Aku tunggu^^

  • aku udh nahan air mataku biar ga keluar.. soal’a ada oppaku disampingku, kan jadi malu kalo tiba2 nangis wkwk *ganyambung* seru thor! tapi ngegantung ceritanya! sequellll yaaaa 🙂

  • Tinggalkan Balasan ke Mai si myeolchi'06 Batalkan balasan