Can I Replace Him?

Published Oktober 20, 2013 by kyuyoungknight

Can I Replace Him

Title                         :  Can I Replace Him?

Author                   : Dian ( @ChoDihyun )

Main cast               : Choi Sooyoung, Gui Xian (kyuhyun parody)

Support cast        : Jung Yunho, Goo Ahra, Shim Changmin, Victoria Song

Genre                       : Sad, Romance

Rating                    : PG 15

Lenght                    : OneShot

NB                          : NO SIDERS!!!!! FF ini after story dari FF “Before I Die, I want to be With You”

Annyeong~~~~

Mianhae readers!! Author baru posting FF baru. FF kali ini adalah After Story dari “Before I Die, I Want To Be With You” . Pasti pada gak sabar kan buat baca FF ini?? 😀

Pasti pada gak rela Sooyoung tragis ditinggal mati sama Kyuhyun kan?? Mungkin FF ini bakal bikin Sooyoung lebih menderita lagi. Semoga FF ini berakhir happy ending yaa~~ Mari berdoa.

Dari pada banyak cincong, langsung aja deh baca Ffnya 😀

Cusssssssssssssssss~~~~~~~~~~~

Mereka gagal, Kyuhyun tidak berhasil diselamatkan.

Appa menghampiri Sooyoung dan kembali memeluk tubuh Sooyoung. Saat tubuhnya dan tubuh appanya bersentuhan barulah Sooyoung tersadar banyak hal. Otaknya mulai bisa berpikir jernih apa yang sedang terjadi sekarang. Tangisnya pecah dalam pelukan appanya dan tubuhnya bergetar hebat.

Tidak, aku tidak akan membencimu, aku tidak akan pernah bisa membencimu, karna aku mencintaimu. Kau dengar ? Aku mencintaimu. Jadi kumohon, sadarlah. Jebal~

 

Sooyoung merasa mendengar suara. Suara yang sangat ia kenali.

 

Maafkan aku, aku tidak bisa bertemu denganmu hari ini, esok, lusa, minggu depan, bulan depan ataupun tahun depan. Kuharap perasaanku masih menyertaimu. Jangan menangis lagi~

 

Sooyoung terjatuh. Apa yang dia dengar tadi adalah suara Kyuhyun. Tangisnya semakin gempar dan pecah.

******

Di Hari Pemakaman Cho Kyuhyun

 

Sooyoung meletakkan buket bunga di makam Kyuhyun. Ia memandangi nisan itu yang bertulis “Cho Kyuhyun”. Betapa sakit hatinya harus kehilang orang yang ia cintai. Bahkan setelah pemakaman selesai, ia masih menunggu di tempat itu. Hingga appanya membujuknya untuk pulang.

Di rumah pun, ia masih menangis. Ia selalu teringat ketika ia bersama-sama dengan Kyuhyun di Cafe biasa. Bahkan terpikir olehnya untuk bunuh diri agar bisa bersama Kyuhyun di surga. Tetapi eommanya selalu memberikan support untuk Sooyoung agar bisa hidup dengan baik tanpa Kyuhyun. Orang tua Sooyoung memutuskan ia untuk tetap melanjutkan kuliah di Korea University.

******

1 year later…

June 25, 2013

Lagi-lagi Sooyoung telat lagi ke halte bus. Saat baru sampai di halte, bus yang biasa mengantarnya ke kampus sudah akan berangkat. Ia langsung berlari. Sialnya, bus itu lagi-lagi penuh.

“aishhh.. Kenapa aku selalu begini?”

Sooyoung mendengus sendiri. Tiba-tiba disampingnya ada seorang namja yang menabraknya.

“Ah, Bus itu sudah pergi lagi. Kalau begini, aku bisa telat”, ujar namja itu.

Sooyoung memperhatikan pria itu dari ujung kaki ke ujung kepala. Hanya 1 nama yang ada di otaknya dan terbenak didalam hatinya.

“Cho Kyuhyun-ssi,,”

“Nde? Aniyo~ Naneun Gui Xian imnida. Aku datang dari China”

Deg!

“Mwo?”,  Sooyoung langsung meneliti namja yang bernama Gui Xian itu. Dia benar-benar copy paste dari Kyuhyun. Dari wajahnya, tinggi badannya, berat badannya, semuanya sama. Yang membedakan hanya nama dan asalnya. Apakah Cho Kyuhyun punya kembaran?

“Ya!! Nugusaeyo? Apakah aku mengenalmu?”, Gui Xian langsung bertanya pada Sooyoung karena diperhatikan berlebihan olehnya.

“Nde? Ohh,,,, Aniya,, Ani,,, Kau mengingatkanku dengan seseorang”,  jawab Sooyoung dengan penuh keraguan.

“Oh, begitu”

“Apakah kau memiliki kembaran?”, tanya Sooyoung karena ia penasaran apakah namja yang didepannya ini adalah kembaran Cho Kyuhyun.

“Ani,, Eobseoyo,, Waeyo?”

Sooyoung menundukkan kepalanya. Apakah mungkin Gui Xian ini adalah reinkarnasi dari Cho Kyuhyun?

“Maaf, aku harus pergi sekarang. Sampai jumpa”, Gui Xian memanggil taxi.

“Chakkammanyo,, Bisakah kita bertemu lagi?”, Sooyoung menghentikan langkah Gui Xian.

“Molla,, Jika takdir menginginkan kita bertemu, pastinya itu akan terjadi”, Gui Xian memberikan senyuman kepada Sooyoung, lalu ia masuk ke dalam Taxi.

Sooyoung mengerutkan dahinya. Mungkin ada hubungannya dia bertemu Gui Xian dan juga Cho Kyuhyun. Karena bertemu Gui Xian, Sooyoung jadi rindu dengan Cho Kyuhyun. Dia memutuskan ke pemakaman Kyuhyun.

******

Sooyoung pergi ke pemakaman Kyuhyun. Dia ingin bercerita yang terjadi hari ini.

“Tahukah kau , Kyu? Aku bertemu seorang namja yang mirip denganmu. Bukan mirip lagi, bahkan secara fisik dan tampang luar juga sama sepertimu. Apa kau sengaja mengirim namja itu untuk mengingatkanku padamu?”

Sooyoung bangkit dari tempat nisan itu. Mungkin pilihan terbaik adalah melupakan orang yang ia temui hari ini. Yaitu, Gui Xian.

******

June 26, 2013, Korean University

Sooyoung ditarik oleh Ahra. Ia ingin memperkenalkan pacarnya kepada Sooyoung. Karena Sooyoung adalah sahabatnya, Sooyoung wajib tau siapa pacarnya Ahra. Dan Sooyoung hanya mengikuti Ahra saja.

“Ya! Pacarmu itu satu kampus dengan kita?”, Sooyoung mengikuti langkah kemana Ahra pergi.

“Ne. Waeyo? Sangat bagus kan jika aku pacaran dengan orang yang satu kampus denganku?”, Ahra membanggakan dirinya. Ia selalu memamerkan apa yang ia dapat.

“Emangnya pacarmu itu seperti apa? Aku jadi penasaran”, Sooyoung jadi tertarik dan mempercepat langkahnya menuju taman kampus bersama Ahra.

“Yang jelas dia sangat tampan. Nanti kau juga tau, soo. Oh, itu dia! Dia bersama temannya. Kalau begitu, kau bisa berkenalan dengan temannya”, Ahra menyenggol Sooyoung hingga ia hampir kehilangan keseimbangan.

“Dasar gadis centil!”, Sooyoung menggerutu karena memiliki sahabat yang centil, tapi mengasyikkan.

“Yunho oppa!”, Ahra memanggil Yunho sambil menarik tangan Sooyoung.

“Oh? Ahra-ya”, Yunho melambaikan tangannya.

“Eung? Sunbaenim? Eotteokke? Kau dan ahra berpacaran?”, Sooyoung kaget, karena pacarnya Ahra adalah Jung Yunho, yaitu sunbae Sooyoung waktu SMA.

“Mwo? Kalian sudah saling kenal?”, Ahra memandang keduanya.

“Ne, ahra. Sooyoung adalah hubae ku waktu SMA. Oh iya, kenalkan temanku”, Yunho menarik temannya menghadap Ahra dan Sooyoung.

“Aishh,, Sunbae-nim! Jangan menarikku seperti itu. Kau pikir aku peliharaanmu pakai ditarik-tarik”, ucap temannya.

Sooyoung melihat  namja itu terkaget sehingga buku diary yang dipegangnya terjatuh. Namja itu mengambil buku diary Sooyoung.

“Choi Sooyoung? Ini punyamu?”, namja itu menyodorkan diary Sooyoung padanya.

“Youngie-ah, kau kenapa?”, Ahra merasa temannya seperti terkena serangan jantung.

“G-Gui..ss Xian, eotteokke? Kau disini?”, Sooyoung hingga gagap untuk mengeluarkan perkataannya.

“Ehm! Kalian sudah kenal? Kenapa kau tidak bilang padaku”, Yunho angkat bicara.

“Ahhh,,, Tidak, aku pernah bertemu dengannya kemarin”, Kyuhyun memberikan diary itu ke Sooyoung.

Padahal Sooyoung ingin melupakan kejadian kemarin, tetapi malah bertemu dengan Gui Xian lagi.

“Hsstt,,, Umm,,, Sepertinya wajahmu sangat familiar.. Tapi siapa ya??”, Ahra berpikir-pikir bahwa ia pernah melihat Gui Xian.

“Ahh, sudahlah. Lebih baik kita pergi ke cafe yuk”, ajak Yunho mencairkan suasana.

Mereka memutuskan pergi ke cafe. Gui Xian mengajak mereka ke cafe “Song’s Cafe”. Ia bilang cafe ini memiliki cappucino yang enak dan juga tempat yang unik.

“Waa,,, Gui Xian,, Tempat ini benar-benar bagus. Bahkan aroma kopinya langsung tercium”, Yunho  terkagum-kagum melihat Song’s cafe.

“Bagaimana kau tau tempat ini?”, Ahra heran, karena Gui Xian baru datang dari Cina. Bagaimana ia tau cafe ini di Seoul.

“Jawabannya karena orang itu”, seorang yeoja mendekati mereka. Sepertinya pemilik cafe itu.

“Annyeong~~ Naneun Song Qian imnida. Kalian bisa memanggilku Victoria”, Victoria adalah teman Gui Xian sejak kecil di Cina.

“Annyeong!! Kau pemilik cafe ini ya??”, Yunho bertanya dengan semangat.

“Ne. Aku temannya Gui Xian. Kalian juga kan? Kalau begitu, kalian temanku juga”, ujar Victoria tersenyum sambil merangkul lengan Gui Xian.

‘Mwo? Chingu? Kenapa dia merangkul lengannya?’, batin Sooyoung.

“Umm,, Siapa pacar Yunho oppa??”

“Oh, ini gadisku”, ucap Yunho seraya menampakkan kemesraannya dengan Ahra.

“Oh, gurae? Umm,, Gadis ini,,, Nuguya?”, Victoria mengarah ke Sooyoung.

Sooyoung merasa Victoria tidak menyukainya karena ia memberi tatapan yang sinis. Ahra melihatnya langsung angkat bicara.

“Eung,, Dia sahabatku. Namanya Choi Sooyoung”, Ahra tidak ingin ada hal yang buruk diantara mereka.

“Vict, dia ini orang yang mengira aku adalah umm,, Kemarin kau mengira aku siapa? Aku lupa namanya”, Gui Xian bertanya ke Sooyoung, siapa yang mengingatkannya saat bertemu kemarin.

“O.. Oh… Ani.. Animida.. Bagaimana dengan kopi disini? Aku ingin mencobanya”, Sooyoung dengan semangatnya langsung mengajak mereka ke meja tamu.

“Ah iya, aku sampai lupa. Ayooo!”, ajak Victoria.

Mungkin saat di cafe itu Sooyoung akan merasa bosan sejadi-jadinya. Karena temannya asik dengan Yunho. Sedangkan Gui Xian bercerita tentang kampus barunya dengan Victoria. Hal ini membuat suasana baginya terasa canggung untuk angkat bicara bersama mereka. Sehingga ia mencari alasan ingin pulang.

“Umm,, Ahra,, Aku ingin pulang duluan,, Rasanya badanku terasa tidak enak”, sela Sooyoung memberi alasan ingin pulang.

“Oh? Apa kau sakit? Kalau begitu biar aku temani”, Ahra tidak tega membiarkan temannya pulang sendiri.

“Tidak apa-apa. Biar aku pulang sendiri saja. Bagaimana dengan sunbae? Kan kasian kalau dia ditinggal disini”, ujar Sooyoung tidak ingin merepotkan sahabatnya.

“Kalau begitu, Gui xian! Tolong antarkan Sooyoung pulang ya?”, perintah Yunho kepadanya.

“Ha? Tidak usah,, Aku tidak apa-apa kok”, jika Gui Xian mengiyakan kata Yunho, itu akan membuatnya semakin canggung.

“Aniyo,,, Biar aku antar kau pulang”, Gui Xian dengan sukarela ingin mengantar Sooyoung. Dia beranjak dari kursinya dan menarik tangan Sooyoung.

“Gui Xian, kau mau kemana? Kau tidak lupa dengan janji kita?”, Victoria mencegat Gui Xian karena ia ingin pergi bersama Sooyoung.

“Sebentar saja. Aku hanya mengantar Sooyoung pulang”, ujarnya.

Karena Sooyoung tak enak hati kepada Victoria, ia menepis tangan Gui Xian dengan pelan. Ia tak ingin suasananya memanas. Karena ia tau banwa Victoria tidak rela mengantarnya pulang.

“Aku bisa pulang sendiri. Kau tidak usah mengantarku, urus saja urusanmu sendiri”, Sooyoung membungkukkan badannya dan segera keluar dari cafe itu.

******

Sooyoung berjalan menyusuri jalan yang begitu ramai. Ia melihat langit tampak sore. Ia begitu menyukai langit sore. Ketika berada di halte, ia selalu teringat namja yang selalu menunggunya disana. Hanya pertemuan 6 hari bersamanya tetapi itulah kenangan terindah baginya. Namja yang sangat ia cintai, bahkan takdir mengatakan hal lain. Ia jadi benci dengan kata takdir. Sekilas ia teringat kata Gui Xian ‘Jika takdir menginginkan kita bertemu, pastinya itu akan terjadi’. Apakah orang itu percaya takdir? Ah, sudahlah. Untuk apa aku memikirkan orang itu. Kurasa Victoria itu menyukainya. Tapi,,, Apakah Gui Xian juga menyukai Victoria?

“Aishhh,,, Kenapa aku malah memikirkan orang lain? Diriku sendiri aja belum beres,,” Sooyoung menendang kaleng minuman sehingga mengenai kepala seseorang.

“Aww,, Siapa yang melempar kaleng ini?”, ujar namja itu marah-marah.

Sooyoung takut namja itu akan memakinya. Ia berniat kabur, tapi sayang! Namja itu mendapatinya.

“Kau kah yang melempar kaleng ini?”, ujarnya sambil memperlihatkan kaleng itu langsung kedepan muka Sooyoung. Sooyoung langsung menepis kaleng itu dari hadapannya. Ia mencoba bersikap galak.

“Ya! Memang! Itu aku tendang, bukan dilempar! Itu sih salahmu sendiri! Kenapa kau ada didepanku?”, Sooyoung mencoba bersikap seperti cewek tomboy.

“Mwo? Dasar gadis tengik? Kau berandalan ya? Tapi dari luar kau seperti mahasiswa”, namja itu menggaruk kepalanya keheranan melihat penampilan Sooyoung.

“Yaa! Apa salahnya aku menjadi mahasiswa? Nada bicaraku memang seperti ini. Sebaiknya kau minggir! Bis ku akan datang”, ia mendorong namja itu dan segera meninggalkannya. Karena sikapnya yang begitu lancang memaki orang. Padahal Sooyoung yang salah, malah ia yang marah-marah.

******

June 28, 2013

Hari ini Sooyoung malas ke kampus. Tapi malah ada mata kuliah dosen killer. Terpaksa ia beranjak dari tempat tidur dan segera mandi.

2 hours later at Campus

Sepertinya hari ini hari kesialan Sooyoung. Ia lupa membuat tugas dari dosen killernya itu. Terpaksa ia cabut dari kelas. Dan makin sialnya lagi, ia malah bertemu Gui Xian.

“Annyeong, Sooyoung!”, sapa gui Xian dengan ramah.

“Annyeong! Kau tidak masuk kelas?”

“Tidak. Pelajarannya membosankan. Bagaimana denganmu?”, seraya mereka berdua duduk di bangku-bangku koridor.

“Aku tidak membuat tugas. Dari pada disemprot sama dosen itu, mending cabut. Hehehe”, dengan bangganya Sooyoung mengatakan itu kepada Gui Xian.

Mereka terdiam. Dan tidak ada pembicaraan lagi. Sooyoung merasa bosan diam seperti itu. Rasanya dia ingin pulang ke rumah.

“Eumm,, Gui Xian,, ssi”

“Oh, Vict? Kenapa kau disini?”, Kyuhyun kaget melihat Victoria datang ke kampusnya. Sooyoung langsung lemes harus berhadapan dengan mereka berdua. Dia pun mencoba kabur dari mereka.

“Eumm,, Aku pergi dulu yaa,, Ada urusan diluar. Heheh”, nyegir Sooyoung.

“Kemana? Dengan siapa? Perginya naik apa? Kau tidak mau mengajak kami? Bukannya kita teman sekarang?”, cengiran Sooyoung membuat Victoria kepo padanya.

‘Orang ini banyak tanya’, dengus Sooyoung dalam hati. Tetapi, tiba-tiba saja Sooyoung merasa bulu romanya merinding. Dan itu benar! Ada orang yang memegang bahunya. Dia menghadap kebelakang ingin tau siapa yang memegang bahunya. Dan gezzzz,,,, Orang itu,,,

Orang itu adalah namja yang terkena tendangan kaleng Sooyoung.

“Ack.. N..Neo..”, Sooyoung kegagapan.

“Kau pasti ingin mengurus urusan denganku kan?”, ucap namja itu dengan nada mengerikan.

“Oh?? N.. Nee,,, Eumm,, A-Aku ada urusan d-dengannya. J-Jadi kami pergi duluu”, Sooyoung mencoba menarik tangan namja itu.

“Ada apa dengannya? Dia bertingkah aneh”, Gui Xian merasa Sooyoung dalam masalah.

“Biarkan saja. Mungkin itu pacarnya. Oh iya, aku mau bilang sesuatu padamu”, ucap Victoria dengan serius.

******

“Joseo hamnida”, Sooyoung membungkukkan badannya pada namja tadi.

“Mwoga?”

“Maaf kemarin aku menendang kaleng sehingga kena kepalamu dan juga aku malah marah-marah. Joseongeyo~”, Sooyoung benar-benar sangat tulus meminta maaf.

“Ah,, Jangan berlebihan begitu,, Tadi kau kenapa dengan pasangan tadi?”, namja itu bertanya karena Sooyoung sepertinya ingin menghindari mereka.

“Keugae,, Aniyaa,, Soal tadi, gomapta!”, Sooyoung tersenyum pada namja itu.

“Gurae! Kalau begitu urusan kita selesai”, dia berlalu dari hadapan Sooyoung.

“Chakkaman! Siapa namamu?”, Ia wajib tau siapa nama namja itu.

“Chaegayo? Naega Shim Changmin ibnida. Neo??”

“Choi Sooyoung imnida. Bangapta!”, dia benar-benar tersenyum dengan namja itu.

******

“Sooyoung pabbo-ya!! Kenapa dia malah meninggalkan diarinya di laci. Dasar pabbo!”, Ahra kesal pada temannya yang selalu merepotinya. Tetapi tetap saja dia akan melakukan itu untuk temannya. Ahra memegangi diari Sooyoung dan melihat selipan foto. Dia mencoba melihat foto itu.

“Ini…. Ini? Apakah mungkin??”, Ahra melihat arah foto itu dengan namja yang sedang pembicaraan serius dengan yeoja lain.

“Gui Xian-ssi.. Ada yang ingin kutanyakan padamu”, Ahra memotongi pembicaraan mereka.

“Ne? Mworago?”

“Ttarawa!”, Gui Xian mengikuti Ahra. Victoria langsung pergi dari tempat itu.

“Sebenarnya kau ingin menanyakan apa Ahra-ssi?”, Gui Xian heran karena baru kali ini Ahra menanyakan hal yang serius padanya.

“Apakah mungkin Sooyoung pernah mengira kau adalah Cho Kyuhyun?”

“Cho Kyuhyun?” Gui Xian mengingat-ingat nama itu.

[“Cho Kyuhyun-ssi,,”

“Nde? Aniyo~ Naneun Gui Xian imnida. Aku datang dari China”]

“Ahhh!! Itu.. Dia pernah memanggilku Cho Kyuhyun saat kami bertemu di halte. Waeyo?”

“Sudah kuduga. Pasti karena itu dia kelihatan aneh kemarin bertemu denganmu”

“Emangnya kenapa? Cho Kyuhyun itu siapa?” Gui Xian semakin tidak mengerti dengan pembicaraan Ahra.

“Kau lihat foto ini” Ahra menyodorkan sebuah foto pada Gui Xian.

“I-Ini..?  Apakah ini aku? Bersama Sooyoung” Gui Xian terpaku sehingga fotonya jatuh.

“Bukan. Ini bukan dirimu. Tetapi namja yang ada di foto ini adalah Cho Kyuhyun. Dia adalah namja yang Sooyoung cintai”, jelas Ahra.

“Lalu dimana orang itu sekarang?”

“Dia.. Dia sudah meninggal. Mungkin kau bisa menyadari Sooyoung bertingkah aneh kemarin, bukan?”, Ahra ingin memperjelas semuanya.

“Nde.. Dia seperti menghindariku saat setelah bertemu denganku di halte. Mungkin saja dia masih menyimpan perasaan kepada Cho Kyuhyun. Dan juga ia malah bertemu orang yang mirip dengannya. Itu pasti menyakitkan untuknya”, Gui Xian menundukkan kepalanya. Ia baru sadar soal Sooyoung. Itu membuat hatinya menjadi luluh dan iba pada Sooyoung.

“Jadi, bagaimana sekarang kau akan menghadapinya? Apa kau akan menjauhi Sooyoung agar dia tak tersakiti dengan melihatmu? Atau kau ingin menjadi pengganti Cho Kyuhyun?”

Deg! Gui Xian seperti terkena sambaran petir saat Ahra mengatakan ‘pengganti Cho Kyuhyun’. Tapi mungkin itu juga yang ingin ia lakukan.

“Entahlah.. Aku tidak tau mau melakukan apa jika ia tidak dihadapanku”, ucap Gui Xian tersenyum.

“Aku rasa kau mengerti dengan perasaan Sooyoung. Sepertinya aku tidak perlu khawatir”, Ahra membalas senyuman Gui Xian.

******

June 30, 2013


Sooyoung pergi ke kampus seperti biasanya. Ia menyusuri jalan ke halte. Setibanya banyak kerumunan orang untuk masuk kedalam bus. Dia berdesakkan-desakkan masuk, sehingga dia hampir terlempar dari pintu masuk dan ada orang yang memegangi tubuhnya.

“Ini?”, Sooyoung menghadap ke belakang dan mendapati sosok yang ia kenal.

“Biar kubantu masuk”, Orang itu menggeser masuk kedalam bus. Dan berhasil masuk!

“Apa yang sedang kau lakukan disini Gui xian-ssi?”, Sooyoung terperangah melihat Gui Xian.

“Aku hanya ingin menolongmu tadi. Sekarang kau duduklah dengan tenang. Biar aku saja yang berdiri”, senyum Gui Xian begitu manis kepada Sooyoung.

“Kalau begitu, Gomawo!”, Sooyoung membalas senyumnya lebih manis lagi.

Entah kenapa, Sooyoung sangat senang bisa seperti ini bersama Gui Xian. Walaupun ia tahu bahwa Gui Xian sangat amat mirip dengan Kyuhyun. Tetapi dia tidak ingin mengungkiri kemiripan mereka. Yang penting perasaannya masih untuk Kyuhyun.

******

“Wahhh.. Tumben sekali kalian pergi barengan”, seru Ahra menyenggol bahu Sooyoung.

“Aniya… Tadi hanya kebetulan ketemu di Bus. Iya kan?”, Sooyoung menggelitik ke Gui Xian.

“Ah? Ne..”

“Sepertinya bukan seperti itu. Yunho oppa, bukankah mereka berdua begitu aneh?”

“Sepertinya mereka memang aneh hari ini”, ucap Yunho sambil menggaruk kepalanya.

“Kalian berdua duluanlah masuk. Aku dan Sooyoung akan pergi kesana dulu”, Gui Xian langsung menarik Sooyoung.

“Sudah kuduga akan begini jadinya”

“Apa maksudmu, Ahra-ya?”, Yunho seperti melihat Ahra mengetahui segalanya.

“Eung? Ani.. Animida…”

******

“Gui Xian-ssi… Kenapa kau membawaku kesini?”

“Sooyoung-ssi, Soal kau menanyakan pertemuan kita di halte tadi bukanlah kebetulan. Aku memang menunggumu disana sambil minum cafe di dekat halte”

“M-mwo-ragoyo? Mengapa kau menungguku disana?”, Sooyoung bingung kenapa Gui Xian melakukan itu padanya.

“Karena… Karena aku hanya ingin pergi ke kampus bersamamu”, dahi Sooyoung mengkerut mendengar ucapannya.

“Bagaimana kalau Victoria marah kalau dia tau kau pergi bersamaku?”

“Victoria marah? Apa dia pernah memarahimu?”, Gui xian semakin serius bertanya padanya.

“Ne? Aniya.. Aku pikir kalian pacaran”, Sooyoung menundukkan kepalanya.

“Aku dan Victoria…”

“Aku dan Gui Xian memang berpacaran!”, Seseorang memotongi pembicaraan mereka.

“Song Qian-ssi!! Waeyo? Neo…”

“Gui Xian-ssi! Sooyoung udah punya pacar. Dan untuk apa kau pergi bersamanya!”, lagi-lagi Victoria memotong pembicaraan.

“Apa maksudmu pacarku? Aku..”

“Dia adalah pacarmu, bukan?”, Victoria menunjuk namja dibelakang Sooyoung.

“Omo! Kau mengagetkanku Changmin-ssi!”, Sooyoung terkaget melihat Changmin dibelakangnya.

“Annyeong chagiya”

Deg!!!

“Mwo?? Chagiya??  Namjachingu? Sooyoung-ssi? Igeo meondaeyo?”, Gui Xian meminta penjelasan dari Sooyoung.

“Ne? Nan molla~ Aku juga tidak apa maksudnya ini. Changmin-ssi, kenapa kau memanggilku chagiya?”, Changmin hanya menarik Sooyoung ke dalam dekapannya. Gui Xian mengepalkan tangannya. Victoria melihat kepalan Gui Xian yang begitu kuat. Gui Xian hanya berlalu dari mereka.

“Gui Xian! Tunggu aku!”, Victoria mengejar Gui Xian yang kesal dengan Changmin.

“Changmin-ssi. Wae gurae?”

“Hmmp?”,  Changmin melepas Sooyoung dari dekapannya.

“Kenapa kau melakukan ini?”

“Aku hanya ingin menolongmu dari suasana tadi. Aku tau bagaimana perasaanmu diantara mereka berdua. Kau menyukai namja tadi, bukan? Pasti sulit bagimu untuk berhadapan dengan mereka berdua sekaligus”

“Tetapi kau tidak harus melakukan itu, kan? Aku juga tidak menyukai Gui Xian. Karena ada Victoria saja aku menjadi merasa ilfeel. Bagaimana kalau dia mengira bahwa kau pacarku?”, Sooyoung terlihat marah padanya.

“Apa pedulinya? Emangnya dia menyukaimu? Dan untuk apa kau perduli dengannya? Bukankah kau bilang kau tidak menyukainya?”

Apa yang dibilang Changmin memang benar. Sooyoung mengatakan bahwa ia tidak menyukai Gui Xian. Lalu untuk apa dia perduli soal tadi? Kenapa dia harus peduli dengan Gui Xian.

“Kau benar. Aku memang tidak menyukainya”

“Hmmph?”

******

July 2, 2013

 

Sooyoung baru menyadari kalau buku diarinya hilang. Ia sudah mencari di seluruh tempat kamarnya. Tapi hasilnya nihil.

“Dimana aku menghilangkan diary-ku? Aku bisa gila jika ada orang yang membacanya!!”

Sooyoung mengingat-ingat dimana terakhir ia megang diary-nya.

‘Sepertinya aku meninggalkannya di laci saat itu’

******

Sooyoung berlari cepat menuju kelasnya. Hingga dia tidak sadar menabrak dosen killer -_-.

“Kenapa diary-ku tidak ada?”, Sooyoung frustasi karena buku diary-nya tidak ada di laci.

“Jangan-jangan…. Sudah diambil orang? Ah,, Aku akan gila!!”

“Hoi, Sooyoung-ssi! Kau kenapa?”, Ahra menggoyang-goyangkan tubuh Sooyoung yang mendingin.

“Ahra-ya~ Eottokkaji? Diary-ku diambil orang!” Ahra diam tanpa memberi respon.

“Kenapa kau diam saja? Kau tidak ikut panik?”

“He?” Ahra lupa kalau diary Sooyoung ada pada Gui Xian.

“Apa kau tau dimana diary-ku?”

“Ne? Oh, Soal itu… Aku tidak tau”, Ahra harus menanggung dosa karena tidak mengembalikan diary itu padanya.

******

Gui Xian membaca setiap halaman dengan teliti. Ia sering meneteskan air mata ketika membaca diary itu. Diary Sooyoung. Ia membaca isi diary itu dengan seksama(?).

‘Hari itu aku janjian dengannya ditempat yang sama, Halte. Aku sudah menunggunya disana setengah jam lebih, tapi dia belum datang juga. Handphone ku berdering, aku mendapat telpon dari appaku. Sekejap aku langsung berlari ke rumah sakit. Ntah kenapa pada saat itu perasaanku memang tidak enak. Aku menghampiri appaku. Ia mengantarku ke sebuah ruang rawat. Ruang rawat Cho Kyuhyun. Aku mendekati ranjang dimana dulunya Kyuhyun dirawat. Aku sudah janji padanya untuk tidak menangis. Tapi aku tetap saja menangis. Aku melihat sekeliling ruangan dan terfokus pada suatu amplong coklat. Amplop itu berisi surat.

Aku membaca surat itu tiap huruf, tiap suku kata, tiap kata, tiap kalimat, dan tiap paragrafnya. Aku seperti terkena penyakit yang menyakitkan saat membacanya. Hatiku benar-benar sakit membaca surat itu. Aku memohon kepada appaku agar aku bisa bertemu dengannya. Appa memberiku izin untuk bertemu dengannya.

Aku berdiri kaku dihadapannya. Dia terbaring lemas. Tidak, Tubuhnya tidak bergerak sama sekali. Aku mengingat-ingat kebersamaan kami padanya. Tapi dia tetap tidak bangun. Aku tidak akan membencinya, karena Aku mencintainya.

Sedetik kemudian, layar monitor petunjuk detang jantung menampilkan garis lurus. Pikiranku kosong sehingga kerumunan berbaju putih masuk. Lalu aku menunggu di luar. Tetapi layar monitor itu masih menampilkan garis lurus. Mereka gagal menyelamatkan Kyuhyun. Tangisanku benar-benar pecah. Dan tubuhku bergetar hebat. Aku mendengar bisika Kyuhyun “Maafkan aku, aku tidak bisa bertemu denganmu hari ini, esok, lusa, minggu depan, bulan depan ataupun tahun depan. Kuharap perasaanku masih menyertaimu. Jangan menangis lagi”. Itu yang kudengar.

 

Gui Xian menjatuhkan air matanya. Ia benar-benar tertegun membaca diary Sooyoung. Ia menutup buku itu. Dia akan bersikap sangat baik pada Sooyoung mulai sekarang.

******

July 14, 2013

 

Sooyoung melihat namja itu menunggunya di halte. Sudah kesekian kalinya orang itu menunggunya disana. Dan selalu mengajaknya minum kopi di cafe dekat halte.

“Sampai kapan kau mau melakukan ini? Dan terus membawakan aku kopi ini”

“Kau merasa tidak nyaman?”, Gui Xian menyodorkan roti pada Sooyoung.

“Bukan begitu. Bagaimana kalau Victoria..”

“Ini tidak ada hubungannya dengan Victoria. Jadi kau tenang saja”, Sooyoung bisa memahaminya. Mungkin mereka sekarang sedang bertengkar. Apa mungkin karena dirinya? Maka karena itu, Gui Xian mendekatinya.

“Bagaimana kau tau kalau aku suka kopi dan roti ini?”, tanya Sooyoung.

“Eum? Itu… Itu aku bisa mengetahuinya dengan melihat wajahmu”

“Wajahku?”

“Wajahmu sudah jelas tertulis, kau suka kopi ini dan juga roti ini”, ucap Gui Xian memberikan senyuman pagi untuk Sooyoung.

“Hmmm.. Jangan bercanda”, Sooyoung ngambek dengan candaan Kyuhyun, eh maksudnya Gui Xian.

******

Yunho terkaget-kaget mendegar cerita Ahra tentang Kyuhyun dan Gui Xian. Dia benar-benar tidak percaya dengan cerita itu. Tapi memang itulah kenyataannya. Yunho bangga pada Gui Xian yang bisa menanggapinya dengan bijaksana.

“Gui Xian, dia benar-benar cocok dengan Sooyoung”

“Aku pikir juga begitu. Tetapi aku punya dosa padanya”, Ahra menundukkan kepalanya. Berasa dia mendapat dosa besar.

“Punya dosa? Pada siapa?”

“Pada Sooyoung. Aku membohonginya waktu itu”, Ahra memberi penjelasan. Langkah yeoja itu terhenti saat ingin mengejutkan Yunho dan Ahra dari balik pohon. Sooyoung kaget mendengar Ahra membohonginya.

“Kau berbohong padanya? Soal apa?”

“Diary-nya”, sepintas Sooyoung memutar bola matanya. Kenapa dia berbohong soal diary-nya.

“Kau yang menyembunyikan diary-nya?”, tanya Yunho.

“Tidak. Diary itu ada pada Gui Xian”

Tubuhnya terpaku disana. Ahra memberikan diary nya pada Gui Xian. Dia tidak menyangka sahabatnya melakukan itu. Sooyoung tidak sengaja memijak ranting pohon.

“Suara apa itu? Apa ada orang disana?”, Ahra melihat-lihat pohon itu.

“Sooyoung-ssi?”

“Ahra, kenapa kau melakukan ini padaku? Kenapa kau memberikan diary ku pada orang itu? Kenapa??”, Sooyoung melontarkan ucapannya begitu keras. Ia benar-benar marah pada Ahra.

“Itu.. Aku hanya ingin memastikan, apa kau pernah menganggap Gui Xian adalah Kyuhyun. Tetapi tak kusangka, dia benar-benar peduli padamu”, Ahra hanya bisa menjawab itu pada Sooyoung.

“Kau tidak harus seperti ini, Ahra. Kau benar-benar jahat” Sooyoung pergi meninggalkan mereka.

“Sooyoung-ssi! Bagaimana ini Ahra-ya?”, Yunho bisa mengerti perasaan yeojanya itu. Dia hanya ingin menolong sahabatnya itu.

******

Sooyoung berjalan begitu cepat. Ia ingin segera menemukan sosok orang itu. Dia tidak memperdulikan orang yang dihadapannya. Bahkan Changmin yang sudah dihadapannya tidak ia perdulikan. Changmin menarik tangan Sooyoung.

“Sooyoung-ssi, kau sedang mencari apa?”

“Urus saja urusanmu sendiri”, Sooyoung menjawab dengan sinis. Ia tidak memperdulikan Changmin.

“Youngie-ah!! Saranghaeyo!!” Sooyoung berhenti. Lalu ia membalikkan badannya menghadap Changmin. Changmin tersenyum.

“Mianhae, changmin-ssi. Tapi aku benar-benar tidak menyukaimu”, singkat Sooyoung langsung berlalu darinya.

Changmin tidak menyangka bahwa Sooyoung akan menolaknya seperti ini. Benar-benar penolakan teramat sakit.

******

Gui Xian kembali membaca diary Sooyoung. Ia menandakan halaman terakhir yang ia baca. Di halaman itu menuliskan

‘Cho Kyuhyun adalah Gui Xian’

Apa maksudnya? Ia melihat halaman sebelahnya.

‘Aku menyukai Cho Kyuhyun. Aku menyukai Gui Xian’

Gui Xian semakin tidak mengerti dengan tulisan itu. Ia membalik halaman sebelahnya.

‘Tidak, aku benar-benar mencintai Gui Xian’

“Sepertinya dia menulis ini setelah datang ke cafe Victoria”, pikir Gui Xian.

Tiba-tiba Gui Xian ditampar oleh seseorang. Gui xian merasakan rasa sakit yang perih di pipi kirinya.

“Sooyoung?”, mata Gui Xian membulat melihat Sooyoung yang menamparnya tadi. Sooyoung mengambil diary nya pada Gui Xian.

“Untuk apa kau membaca diary ku? Jadi, kau tau kesukaanku karena diary ini? Dan kau juga sering menungguku di halte, karena diary ini? Kau kasihan padaku? Aku tidak perlu dikasihani olehmu!”, Sooyoung membentak Gui Xian. Gui Xian tau, apa yang ia perbuat salah.

“Aku tidak bermaksud seperti itu. Tapi aku…”

“Kau tidak perlu perduli padaku. Kau tau, aku sangat membencimu! Jadi berhentilah peduli padaku!”

“Aku bukannya peduli padamu, Sooyoung-ah. Awal aku tau kalau aku mirip dengan Kyuhyun. Aku berpikir apa aku harus menjauhimu atau menjadi pengganti Kyuhyun. Tetapi aku..”

“Apa? Menjadi pengganti Kyuhyun? Kau hanya ingin mengobati rasa pilu dihatiku karena Kyuhyun telah tiada? Aku tidak butuh itu darimu! Kenapa kau begitu?”

“Itu karena AKU MENCINTAIMU SOOYOUNG-AH!!” Napas Gui Xian tidak beraturan.

“Mwo?”

AKU SANGAT MENCINTAIMU BUKAN MENGASIHANIMU

“Andwae. Aku tidak mencintaimu, Gui Xian-ssi” Sooyoung mengepalkan tangannya. Gui Xian melihat itu.

“Kau tidak perlu berbohong padaku. Di diary itu tertulis ‘Aku benar-benar mencintai Gui Xian’ di halaman terakhir” Gui Xian menguatkan bukti Sooyoung memang mencintainya.

“Aku kan sudah bilang bahwa aku membencimu”

“Kau juga mengatakan itu pada Kyuhyun juga kan? Kau mengatakan benci padanya. Padahal kau sangat mencintainya. Bukankah aku juga sama dengannya? Apa yang diungkapkan dimulut belum tentu benar. Tetapi hatimu pasti tidak bisa berbohong” Gui Xian semakin mendorong Sooyoung bahwa ia memang mencintainya.

Tetesan air mata jatuh tepat membasahi wajahnya. Sooyoung memang mencintai Gui Xian. Bukan karena Gui Xian mirip dengan Kyuhyun. Ntah kenapa, ia menyukai Gui Xian setelah ia ingin melupakan pertemuan awal mereka.

Gui Xian berjalan ke arah Sooyoung. Ia memeluk gadis itu dengan hangat. Sooyoung bisa merasakan kehangatan di pelukan Gui Xian. Yunho dan Ahra menyaksikan mereka disana. Mereka tertegun melihatnya.

“Kau benar. Aku memang mencintaimu, Gui Xian-ssi”

Gui Xian memandang mata Sooyoung. Sooyoung benar-benar cantik. Ia sangat ingin melihat wajah Sooyoung sedekat ini. Ia menyapukan poni Sooyoung dan mengecup dahinya. Benar-benar suasana romantis.

******

July 16, 2013

Di pemakaman Kyuhyun

 

Sooyoung dan Gui Xian datang mengunjungi Kyuhyun. Ini pertama kalinya Sooyoung mengajak seseorang datang ke pemakaman Kyuhyun.

“Kyuhyun-ssi, aku datang bersama yeojachingumu”

“Gui Xian-ssi, apa yang kau ucapkan”, ucap Sooyoung mencubit lengan Gui Xian.

“Mian.. Kyuhyun-ssi, mulai sekarang aku akan menggantikan posisimu. Tidak, tetapi aku mengganti posisimu bukan menjadi Kyuhyun. Tapi tetap menjadi diriku, Gui Xian” Sooyoung senang melihat Gui Xian mengatakan itu.

“Aku yakin kau pasti bahagia jika aku bahagia. Selama ini kau selalu menyertaiku. Tapi mulai sekarang, kau bisa tenang diatas sana. Karena sudah ada yang menjagaku”, Sooyoung mengusap batu nisan itu.

“Aku juga berjanji akan selalu menjaganya dan melindunginya, Kyuhyun-ssi. Kau tidak perlu khawatir lagi”

Gui Xian memegang dadanya. Ia merasa dadanya sesak.

“Kau kenapa? Apa kau sakit?” Sooyoung langsung memapah Gui Xian yang kesakitan karena dadanya terasa sesak. Ia langsung membawanya ke rumah sakit.

******

At Hospital

 

“Appa, apakah Gui Xian tidak apa-apa?”, Sooyoung khawatir dengan keadaan Gui Xian.

“Sebentar lagi hasil pemeriksaan akan keluar. Jadi bersabarlah. Oh iya, Gui Xian itu mirip sekali dengan…”

“Kyuhyun? Aku juga pikir begitu. Tetapi mereka berbeda. Tidaklah sama”, jawab Sooyoung.

Belum lama, hasil pemeriksaan sudah diantar di ruangan appa Sooyoung. Sooyoung menghampiri Gui Xian untuk segera ke ruangan appanya.

“Appa, bagaimana hasilnya? Gui Xian sakit apa?”, Sooyoung heran melihat raut wajah appanya.

“Ini… Ini…”, Sooyoung langsung mengambil kertas itu dari appanya dan membacanya.

“Pasien Gui Xian menderita Pneumothorax. Diperkirakan waktunya tinggal sebulan untuk hidup”, kertas itu langsung jatuh ke lantai.

“Mwo? Pneumothorax?”, Gui Xian mengambil kertas itu.

“Appa, Pneumothorax? Kenapa? Kenapa Gui Xian harus mengidap penyakit itu!!?”, Sooyoung menangis dihadapan ayahnya. Ia tidak menyangka Gui Xian mengidap penyakit itu. Ini bahkan benar-benar mirip dengan Kyuhyun.

“Anakku, tenanglah. Appa akan mencari cara untuk menyelamatkannya”

“Apa pneumothorax bisa membuatku mati?”, Sooyoung dan appanya langsung menatap Gui Xian.

“Tidak, kau tidak akan mati. Aku tidak akan membiarkanmu mati. Tidak akan!”, Sooyoung memeluk Gui Xian seakan-akan ia tidak akan melepaskannya.

“Untuk sekarang, biarkan Gui Xian di rawat di rumah sakit. Ayah akan segera menjalani operasi untukknya”, Sooyoung sedikit lega. Ia membawa Gui Xian ke ruang rawatnya.

******

July 22, 2013

Sudah 5 hari Gui Xian dirawat. Sooyoung selalu berada disampingnya. Ia tidak akan meninggalkan kekasihnya sendirian di ruangan itu.

“Kenapa sekarang malah aku yang dijaga olehmu? Seharusnya aku yang menjagamu, youngie-ah”

“Jangan bicara seperti itu. Pikirkan saja kesehatanmu”, Sooyoung mengupas buah untuk Gui Xian.

“Baiklah. Hmmm? Song Qian?”, Gui Xian melihat Victoria berdiri di depan pintu.

“Aku yang menyuruhnya datang kesini. Sebaiknya kalian selesaikan urusan kalian berdua”, ucap Sooyoung.

Sooyoung meninggalkan Victoria dan Gui Xian. Victoria bisa memahami maksud Sooyoung.

“Aku ingin mengatakan sesuatu padamu”, ucap victoria.

“Katakanlah”

“Sebelumnya, aku pernah ingin membicarakan ini padamu. Tetapi Goo Ahra datang menemuimu”, Victoria menggelitik jari-jarinya.

“Sebenarnya kau ingin mengatakan apa?”, Gui Xian semakin penasaran.

“Saat itu aku ingin bilang betapa aku menyukaimu”, Gui Xian terdiam. Ia tau bahwa Victoria menyukainya. Tetapi ia selalu mengabaikannya.

“Mianhae, Song Qian”

“Gwaenchana~ Aku bisa memahamimu. Dan aku bisa merelakanmu untuknya. Jadi cepatlah kau sembuh, Gui Xian-ssi”, ucapnya tersenyum.

“Aku pasti sembuh karena dia (Sooyoung) selalu menjagaku”, balasnya.

******

July 25, 2013

 

Hari ini Gui Xian akan dioperasi. Sooyoung sangat gugup apakah operasinya nanti akan berhasil atau tidak. Bahkan Gui Xian tidak gugup ataupun takut sama sekali.

“Chagiya, yang mau dioperasi kan aku. Kenapa malah kau yang begitu khawatir?”, dengus Gui Xian.

“Aku takut operasi ini gagal seperti Kyuhyun dulu”, ujarnya.

“Jangan begitu. Doakan saja operasi nanti berhasil”, ujar Gui Xian untuk menenangkan Sooyoung.

Gui Xian langsung dibawa ke ruangan operasi. Sooyoung hanya bisa menunggu diluar dan berdo’a.

******

“Dokter Choi, ada yang ingin saya sampaikan”, ucap seorang suster.

“Ada apa, suster?”, Ayah Sooyoung mengikuti suster ke ruangan informasi.

“Ini adalah hasil pemeriksaan dari Pasien Gui Xian”, suster itu memberikan berkas itu pada Ayah Sooyoung.

“I-Ini… Cepat beritahu kepada Dokter dan Suster pelaksanaan operasi “, perintah Ayah Sooyoung.

******

Ayah Sooyoung dengan cepat masuk ke ruang operasi. Sooyoung langsung berdiri dan ingin masuk untuk mengetahui apa yang terjadi. Tetapi ada suster yang melarangnya masuk.

“Pasien Gui Xian, sepertinya ada kesalahan besar disini”, ucap Dokter Choi.

“Maksud dokter, apa?”, Gui Xian tidak mengerti maksudnya. Apakah mungkin operasi ini bukan jalan untuk menyelamatkannnya?

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Sooyoung menunggu lama diluar ruangan. Dia semakin gugup. Tetapi ada Yunho dan Ahra yang menenangkannya. Belum lama, semua dokter keluar dari ruangan tersebut.

“Bagaimana operasinya, appa? Bukankah operasinya akan selesai dalam waktu 4 jam? Apakah berhasil?”, Sooyoung menatap ayahnya dengan penuh berharap.

“Maaf anakku. Gui Xian tidak jadi dioperasi”

“Mwo? Waeyo?”, Sooyoung langsung memegang bahu ayahnya.

“Karena percuma saja dioperasi. Itu juga tidak akan berhasil”

Sooyoung melepaskan tangannya dari bahu ayahnya. Ia terjatuh. Apa ia harus menimpa hal ini untuk kedua kalinya? Ahra mencoba membangkitkan Sooyoung. Sooyoung kehilangan keseimbangannya untuk berdiri.

“Hhh… Gui Xian… Gui Xian… Aku harus melihatnya”, Sooyoung menerobos masuk ke ruang operasi.

Dia melihat Gui Xian terbaring di ranjang itu. Sama seperti saat ia melihat Kyuhyun sekarat setahun yang lalu. Sooyoung mendekati Gui Xian. Air matanya terus jatuh membasahi wajahnya.

“Gui Xian-ssi!”, Sooyoung langsung mendekap ke tubuh Gui Xian.

“Bukankah kau sudah berjanji pada Kyuhyun akan menjagaku? Itu berarti kau harus tetap hidup. Tetapi kenapa kau malah tidur disini dan tidak bergerak? Kenapa?”

Nafas Sooyoung tidak beraturan. Ia menangis terisak-isak.

“Kau.. Kau pembohong.. Kenapa kau sama dengan Kyuhyun? Kenapa kalian berdua membohongiku? KENAPA KALIAN BERDUA HARUS MATI?”, Sooyoung mendekap Gui Xian lebih kuat.

“A-aku b-belum mati, Sooyoung-ah”

“Hmmph?”, Sooyoung langsung mengangkat wajahnya.

“Jadi berhentilah mendekapku terlalu kuat. Aku susah bernafas”

“hhh.. Mianhaeyo,,, Bagian mana yang sakit?? Akan kupanggil dokter untukmu”, ujarnya panik.

“Tidak perlu. Aku sudah sembuh”

“Nde? Sembuh? Jinjja? Bagaimana bisa? Ayah bilang operasinya tidak akan berhasil”, Seketika raut Sooyoung berubah.

“Tentu saja! Karena aku tidak mengidap penyakit Pneumothorax”

“Mwo? Kok bisa?”

“Rumah sakit salah memberika hasil pemeriksaanku. Yang kemarin itu berkas orang lain bukan aku. Tadi aku sengaja menyuruh ayahmu sedikit memberika respon tidak baik agar kau sedih dan frustasi”, ucapnya dengan senyuman evil.

“Ahhhhh,,, Kau benar-benar jahat Gui Xian-ssi”, Sooyoung memukul tubuh Gui Xian. Tetapi ia menahan tangan Sooyoung. Sooyoung mengangkat wajahnya menatap mata Gui Xian. Saat itulah Gui Xian mencium bibir Sooyoung dengan penuh perasaan hangat. Ini adalah first kiss Sooyoung dan Gui Xian. Ia melepaskan ciumannya.

“Yaaa!! Gui Xian-ssi! Kau benar-benar curang. Mana boleh menciumku tiba-tiba begitu?”, dengus Sooyoung kesal.

“Kalau aku memintanya, kau tidak akan memberikannya padaku kan?”, dasar Gui Xian. Dia memang evil.

Sooyoung juga marah pada ayahnya yang telah membohonginya hingga ia hampir terkena serangan jantung. Tetapi itu membuatnya senang, karena Gui Xian baik-baik saja.

******

July 28, 2013

Di Pemakaman Kyuhyun

“Aku kembali mengunjungimu Cho Kyuhyun”, Sooyoung meletakkan buket bunga di atas makam itu.

“Kau ingat, 4 hari yang lalu aku datang kesini untuk minta maaf padamu karena aku tidak bisa menjaga Sooyoung karena penyakit sialan itu. Tapi hari ini aku akan menarik permintaan maafku itu. Karena aku akan menepati janjiku padamu. Ini adalah janji laki-laki”

“Menarik permintaan maaf? Ada-ada saja kau ini”, ucap Sooyoung dengan poker face -_-

“Kajja!”, Gui Xian berdiri dan mengulurkan tangannya untuk Sooyoung. Sooyoung meraihnya dan bangkit berdiri lagi.

******

Gui Xian dan Sooyoung duduk di bangku taman yang indah. Disana hanya ada mereka berdua saja. Itu seperti taman pernikahan mereka kelak.

“Sooyoung-ssi, kenapa kau bisa menyukaiku? Apa karena aku mirip dengan Kyuhyun?”, tanya Gui Xian.

“Tidak. Kau ingin tau?”

“Hmmmm”, Gui Xian mengangguk.

“Itu karena aku memang menyukaimu sejak awal. Faktor kemiripanmu dengan Kyuhyun hanyalah pendukung. Kau tau sebelum aku menamparmu, Changmin menyatakan cinta padaku. Tetapi dia payah. Caranya tidak membuatku tersentuh. Dan juga bukan tipeku”, ujarnya.

“Berarti aku adalah tipemu, iya kan?”

“Itu karena Kyuhyun adalah tipeku. Dan kau mirip dengan Kyuhyun”, sekilah Gui Xian ngambek.

“Sooyoung-ssi, Can I Replace Him?”, Sooyoung mengerti maksudnya.

“Yes, you can!”

Hidup Sooyoung tidak akan hancur seperti 1 tahun yang lalu. Ia akan bahagia dengan Kyuhyun yang sekarang. Maksudnya Gui Xian.

Can I Replace Him end

THE END

Gimana para readers??
Udah lama nungguin FF ini kan?

Jangan lupa RCL yaaa…
Ini FF nya udah tamat… Asli THE END 😀

by Author ChoDihyun

53 comments on “Can I Replace Him?

  • Gui xian ga jadi sakit. Syukurlah~ 😀
    akhirnya soo sama gui xian bisa brsama.
    mski bukan kyuhyun, yg pentingkn fisik dan semuanya kan sama kayak kyu
    well, chukkae~

  • Gui Xian is Cho Kyuhyun
    Versi apapn namanya, orang’a tetep Cho Kyhyun . . . >,<
    Nice ff! 🙂
    aahhh…. tp trksan buru-buru nih eon…
    bkin sequel y? ato AS jg bolee 😀
    keep write 😀

  • Akhr.a ada sequel.a
    Kirain kyu pnya kembaran
    Untng gui xian gk skt apa”
    Iih~ sempet kesel sma chang, ngaku” pcr soo,, dan vict yg ngaku pcr gui xian
    Kirain gui gk cinta sma soo, tpi cma kashan.. Dan soo cma cinta karn gui mirip kyu
    Mnrt ku sequel.a kurang dpt feel.a,, di banding sma ff asli.a#hnypemikiranku
    Tpi aku ttp suka kok

  • awalny bingung mungkin karna critany trburu2 kli y,tp akhirny ngerti jg..dan pda akhirny sooeon bahagia (y)…

    d tunggu ff yg lainny chingu ^^

  • Thor kalo guixian td jadi kena tuh penyakit, lo bakal gue kejer ke ujung dunia!!!
    Tp untung deh gak jadi.
    Ohya ak ngerasa feelnya kurang kalo guixian thor, ak msh suka pas soo ama kyuhyun.
    Soalnya kalo baca nama guixian aku gak kebayang ama muka kyuhyun walaupn orangny sama hehe
    keep writing, ditnggu ff yg lain:-)

  • Tinggalkan Balasan ke Nora Batalkan balasan